BANJARMASIN - PDAM Bandarmasih hari ini (9/1) menguras reservoar (penampungan) Booster Gerilya. Dampaknya, distribusi air ke pelanggan di Banjarmasin Barat dan Selatan akan dimatikan selama delapan jam.
"Rencananya pengurusan berlangsung kurang lebih selama delapan jam. Dari pukul 09.00 hingga pukul 16.00 Wita besok (hari ini)," ujar Humas PDAM Bandarmasih Nur Wakhid, kemarin (7/1).
Dampaknya sebesar itu mengingat kapasitas reservoar ini mencapai 2.500 meter kubik. Pengurasan reservoar itu menurutnya mendesak. Karena terkait kualitas air yang dialirkan ke pelanggan.
"Harus dibersihkan dari endapan-endapan yang timbul pasca terjadinya penurunan tekanan distribusi akibat kemarau kemarin," jelasnya.
Sesuai acuan tekhnis, pengurasan memang harus dilakukan pada reservoar yang telah digunakan sekian tahun lamanya.
"Setelah kemarau berlalu, sekarang tekanan air kembali normal. Kalau tidak dikuras sekarang, dikhawatirkan endapan tersebut bergejolak saat mendapat tekanan tinggi dan ikut terlarut ke air yang dialirkan kepada pelanggan," terangnya.
Contoh, baru-baru ini perusahaan pelat merah itu disorot karena mengalirkan air keruh kepada pelanggan. Netizen menyebutnya sebagai "air kopi".
Adapun wilayah yang terdampak di Banjarmasin Selatan adalah Jalan Tembus Mantuil, Kompleks Bumi Lingkar Basirih, Kompleks Wengga, Gunung Meranti, Kuin Kacil, Pulau Bromo, Bunyamin Residen, Komplek Djoko dan Beruntung Jaya.
Sementara untuk Banjarmasin Barat meliputi Kubah Basirih, Kompleks Lumba-Lumba, Pelindo, dan seputaran Jalan Barito Hilir. "Semoga semua berjalan lancar dan air sudah dapat dialirkan kembali secepatnya kepada pelanggan," harapnya.
Seperti biasanya, bagi pelanggan yang memerlukan air karena kebutuhan mendesak, bisa menghubungi pihak PDAM Bandarmasih. "Akan kami antarkan menggunakan mobil tangki," pungkasnya. (hid/fud/ema)
