BANJARMASIN – Tumpukan eceng gondok menyerbu kawasan Sungai Kuin, Rabu (8/1) sore. Kepala Bidang Sungai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin, Hizbul Wathoni mengatakan kejadian ini di luar kebiasaan.
Pihaknya hingga saat ini masih menganalisis penyebab kejadian itu. Menggali informasi dari warga sekitar bantaran sungai. Menurutnya, melihat dari peta sungai, eceng gondok di Sungai Barito tak mungkin memasuki wilayah Sungai Kuin. Kecuali ada penghalang yang membuat tumpukan sampah itu berbelok masuk ke Sungai Kuin. "Kecuali ada halangan di muara Sungai Kuin," ucapnya, kemarin (9/1).
Pria yang akrab disapa Toni itu menduga penghalang itu beberapa kapal tongkang di sekitar muara.
"Mungkin ada barisan tongkang yang parkir di sekitar muara Kuin. Akhirnya membuat sampah-sampah dari hulu belok masuk ke dalam Sungai Kuin," ucapnya.
Mereka memantau kemarin tumpukan eceng gondok sudah tak terlihat. Baik di Sungai Kuin maupun di Sungai Barito. Tapi untuk di muara Sungai Kuin masih ada eceng gondok tersangkut di beberapa kapal yang parkir.
Menurut Toni, tumpukan eceng gondok di Sungai Kuin sedikit berbeda dengan yang terjadi di Sungai Martapura. Jika di Sungai Martapura eceng gondoknya bercampur dengan ranting kayu. Susah terurai sampahnya.
"Sedangkan yang terjadi Sungai Kuin kemarin, tumpukan eceng gondok kiriman dari Sungai Barito itu tidak tercampur dengan ranting. Bisa terurai dan larut kembali seiring surutnya sungai," terangnya.(hid/dye/ema)