BANJARMASIN - Komisi IV DPRD Banjarmasin mewanti-wanti Dinas Kesehatan (Dinkes) kota ini. Tak sembarangan membeli alat kesehatan (alkes) untuk RSUD Sultan Suriansyah.
Ketua Komisi IV, Matnor Ali meminta agar Dinkes ataupun manajemen rumah sakit untuk benar-benar mengecek barang yang ingin dibeli. Supaya tak keliru. “Bisa saja pengadaan barang itu bermain-main. Serupa, tapi tidak sama. Karena itu mesti benar-benar dikontrol,” ucap politisi Partai Golkar itu.
Dinkes memang fokus pada peningkatan kualitas RSUD Sultan Suriansyah pada 2020 ini. Anggaran yang akan dikucurkan tak sedikit. Nominalnya mencapai Rp102 miliar dari APBD. “Kurang lebih Rp50 miliar khusus untuk pembelian alkes,” sebutnya.
Komisi IV tak ingin Dinkes maupun pihak rumah sakit membeli perlengkapan abal-abal. Pasti yang dirugikan adalah masyarakat. “Kami ingatkan untuk membeli yang benar-benar asli. Karena banyak barang sekarang yang terlihat asli, padahal palsu" katanya.
Matnor berjanji pihaknya tak akan diam saja. Mereka juga akan ikut mengontrol pembelian alkes tersebut. Memastikan apakah yang dibeli benar-benar standar dan berkualitas.
Ada satu lagi yang diingatkan Matnor. Jangan ada yang bermain-main dalam pengadaan alkes tersebut. “Jangan sampai ikut bermain-main,” tegasnya.
Kepala Dinkes Banjarmasin, Machli Riyadi menjelaskan pengadaan alkes untuk RSUD Sultan Suriansyah sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun lalu. “Sebab rumah sakit ini memang sudah beroperasi sejak tahun lalu. Dan sekarang sudah mulai bisa menerima pasien BPJS," tuturnya.
Machli menambahkan pada anggaran 2020 ini, Dinkes mendapat alokasi Rp218 miliar dari APBD. Separuhnya digunakan untuk rumah sakit. Termasuk pembelian alkes. “Termasuk juga diperuntukkan untuk pembangunan pagar dan pembelian obat-obatan,” sebutnya.(nur/dye/ema)
