Kotabaru Adem, Tanbu Memanas

- Jumat, 10 Januari 2020 | 11:42 WIB
Mila Karmila
Mila Karmila

KOTABARU - Walau pemilihan kepala daerah sudah dekat, rupanya elit parpol di Kotabaru masih menunggu. Hingga sekarang belum ada keputusan partai siapa calon yang diusung. Bahkan, PDI Perjuangan Kotabaru yang meraih tujuh kursi dan cukup mengusung sendiri juga belum memutuskan siapa jago mereka. "Belum ada ke luar (keputusan)," ujar Ketua DPC PDI Perjuangan Kotabaru, Zulkipli AR.

Zulkipli sendiri sejak sebulan terakhir gencar memasang baliho. Ia salah satu yang terlihat antusias maju berlaga. Begitu juga dengan petahana yang juga Ketua DPC Golkar Kotabaru, Sayed Jafar. Belum mendapatkan surat keputusan dari pengurus partai di tingkat pusat. Walau beberapa kali Sayed Jafar menegaskan, dirinya akan mendapatkan dukungan penuh dari partainya. "Saya Ketua Golkar di sini," ujarnya belum lama tadi.

Sementara itu, secara mengejutkan, nama Bupati Tanah Bumbu Sudian Noor disebut-sebut dalam beberapa minggu terakhir. Balihonya mulai bertebaran di Kotabaru. Sudian akrab disapa Haji Dian itu merupakan Ketua DPC PAN Tanah Bumbu.

"Isunya ada di lapangan. Cuma saya belum dapat informasi detail. Jika dia benar maju, kami kader PAN tentu all out," ujar Awaluddin, politikus PAN yang juga anggota DPRD Kotabaru.

Di sisi lain, kader PKB di Kotabaru rupanya masih setia dengan jago mereka, Zairullah Azhar. Partai ini bahkan tidak menerima pendaftaran cabup, hanya menerima pendaftaran bakal wabup untuk mendampingi Zairullah. Fenomena itu pun menjadi bahan analisa para politikus di daerah. Salah satu datang dari Ketua DPC Gerindra Nur Aini Syahran, akrab disapa Om Noy.

Ia memprediksi, dukungan parpol nanti akan mengerucut kepada dua atau tiga pasang calon. "Karena sampai sekarang belum ada satu pun calon yang mendapat kepastian," ujarnya. Kondisi ini sebutnya, berbeda dengan pilkada sebelumnya. Calon jauh hari sudah mengumumkan siapa pasangannya kepada publik.

"Melihat fenomena sekarang, saya pikir dukungan parpol kemungkinan hanya untuk dua atau tiga pasangan. Akan terjadi koalisi, pengerucutan dukungan," ujarnya.

Jika itu terjadi kata Om Noy, maka bisa saja Pilkada Kotabaru nanti tidak seramai tahun sebelumnya.

"Jika hanya ada dua calon biaya Pilkada bisa murah, dua kandidat sama-sama komitmen tidak pakai politik uang," ungkapnya. Dari pantauan di lapangan, aroma Pilkada memang tidak sehangat 2015 silam.

Pun begitu, warga tetap antusias memperbincangkan. Obrolan yang sering terdengar di masyarakat adalah, seputar pertanyaan siapa yang akan berlaga.

"Makanya itu, belum ada yang pasti. Kami penasaran juga siapa nanti yang kira-kira akan maju," ujar Rapi, warga Teluk Temiang Kecamatan Pulau Laut Tanjung Selayar.

Berbeda di kabupaten tetangga Tanah Bumbu, atmosfer politik sudah mulai memanas. Salah satunya Mila Karmila yang menyatakan sudah mantap ingin maju pada Pilkada 2020 mendatang. Tak mau main-main, calon bupati dari jalur independen ini menggandeng Tim IT Anies-Sandi pada Pilgub Jakarta 2017 lalu.

“Positif maju. Saya juga akan menggandeng Tim IT Anies-Sandi. Mereka yang akan memback-up data saya nanti,” ujar Mila, kepada Radar Banjarmasin.

“Selain itu, kami juga akan membuat aplikasi sendiri untuk menyimpan data kami, selain data yang dikirim ke KPU Tanbu,” imbuhnya.   Hingga kemarin, ujar Mila, tim bentukannya terus bergerak di lapangan.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X