TYPO BIKIN HEBOH..! Kepala Desa Salah Ketik Volume Air, Ratusan Pelajar Dievakuasi

- Minggu, 12 Januari 2020 | 10:58 WIB
LELAP: Sejumlah pelajar mengungsi ke Masjid Assyafa'ah, dan rumah warga di desa Bulayak, Kecamatan Hantakan.
LELAP: Sejumlah pelajar mengungsi ke Masjid Assyafa'ah, dan rumah warga di desa Bulayak, Kecamatan Hantakan.

Agar informasi bisa langsung tersampaikan, kecepatan mungkin adalah kunci. Namun, berhati-hatilah agar tidak membuat kekeliruan yang berefek pada kehebohan. Bahkan, hingga membuat ratusan pelajar harus diungsikan. 

-- Oleh: WAHYU RAMADHAN, Barabai -- 

Jumat (10/1) malam gerimis saat ratusan pelajar Madrasah Tsanawiah (MTs) se Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) memadati ruangan Masjid Assyafa’ah, ruang sekolah MTs Nurhidayah dan beberapa rumah warga. Mereka adalah peserta Jambore Madrasah Tsanawiah (JMTs) ke VI di Desa Bulayak, Kecamatan Hantakan.

Mereka berkumpul, bukan untuk menyimak mata pelajaran yang dipaparkan oleh para guru. Apalagi untuk sekadar nongkrong sembari menyeruput teh atau kopi. Mereka, adalah para pengungsi. Korban dari terlalu cepatnya menerima sebuah informasi, yang kebenarannya belum diketahui secara pasti.

Beberapa jam sebelumnya, suasana objek wisata Manggasang, Kecamatan Hantakan, yang menjadi lokasi kegiatan agenda Kementerian Agama itu berlangsung ramai. Peserta sedang mendirikan tenda. Namun, tepat pada pukul 6 sore, suasana menjelma kehebohan.

Panitia Jambore memberikan instruksi bahwa semuanya harus segera melakukan evakuasi diri. Peserta diungsikan. Menjauh dari tempat kegiatan Jambore. Instruksi diberikan, setelah panitia mendapat informasi bahwa di kawasan pegunungan, terjadi hujan deras hingga mengakibatkan luapan air setinggi 15 hingga 20 meter.

“Kami terkejut membaca informasi, itu. Apalagi, hujan yang mengguyur cukup deras dan air sungai pun bergemuruh. Khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan, kami mengantisipasinya dengan mengevakuasi peserta,” ucap Ketua Tim Pengarah JMTs VI, Hasbi, di area perkemahan.

Ya, pada Jumat (10/1) itu, awan hitam memang tampak menggelayut sedari pagi. Kemudian, pada siang hari, awan pun menumpahkan hujan deras, serta menyisakan gerimis hingga malam.

Diketahui sebelumnya. Informasi luapan air setinggi 15 hingga 20 meter itu beredar di grup whatsapp dan facebook. Dibagikan secara berantai. Dari sejumlah penelusuran, informasi itu disampaikan oleh Kepala Desa Haruyan Dayak, Suhadi Anang.

Selain informasi tertulis. Juga beredar video air sungai yang semula bening, berubah warna menjadi cokelat. Berarus deras, menghanyutkan potongan-potongan bambu, kayu, tumbuh-tumbuhan, hingga sejumlah rakit bambu. Sementara di kawasan objek wisata Manggasang, air mengalami kenaikan hampir mencapai ujung tebing objek wisata.

Ketua Tim Pengarah JMTs VI, Hasbi, mengaku bisa tenang, ketika hujan berangsur-angsur reda. Selain itu, dari warga setempat, dia juga mendapat keterangan apabila di sungai sudah tidak ada tumpukan sampah yang hanyut, berarti air sungai tidak lagi meninggi dan hujan di pegunungan sudah reda.

“Lebih tenang lagi, setelah mengetahui bahwa ternyata informasi yang kami terima itu keliru. Air di pegunungan diklarifikasi hanya mengalami kenaikan sekitar 1,5 hingga 2 meter saja. Bukan 15 hingga 20 meter,” tuturnya.

Perlu diketahui, JMTs digelar selama tiga hari. Dari hari Jumat hingga Minggu (12/1). JMTs melibatkan 503 pelajar MTs se Kabupaten HST. Ditambah dengan anggota peninjau 35 orang, 48 orang pembina damping, dan 35 orang panitia. Digelar, dalam rangka memperingati Hari Amal Bakti ke-74 Kementerian Agama.

Rencana awal, agenda di hari pertama, yakni penampilan tari kreasi dari peserta jambore, lomba cerdas cermat, dan menyanyi lagu daerah. Namun, mengingat kekhawatiran yang ada, dan para peserta sudah terlanjur dievakuasi, maka agenda hari pertama JMTs pun batal dilakukan.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB

Januari hingga Maret, 7 Kebakaran di Balangan

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:35 WIB
X