Dishub vs Komisi III: Karena Sakit Hati Masa Lalu..?

- Selasa, 14 Januari 2020 | 11:25 WIB
Dituding hobi mangkir dari panggilan rapat Komisi III DPRD Banjarmasin, Kepala Dinas Perhubungan Banjarmasin Ichwan Noor Chalik angkat suara.
Dituding hobi mangkir dari panggilan rapat Komisi III DPRD Banjarmasin, Kepala Dinas Perhubungan Banjarmasin Ichwan Noor Chalik angkat suara.

BANJARMASIN - Dituding hobi mangkir dari panggilan rapat Komisi III DPRD Banjarmasin, Kepala Dinas Perhubungan Banjarmasin Ichwan Noor Chalik angkat suara.

Dia mengaku punya alasan mengapa tak mendatangi gedung dewan. Ichwan protes atas sikap dewan dalam penyusunan target PAD (Pendapatan Asli Daerah) yang digodok tanpa sepengetahuannya.

"Pada APBD Perubahan kemarin, naik dari Rp12 miliar menjadi Rp15 miliar. Padahal capaian Dishub saja sekitar Rp14 miliar. Lalu dinaikkan lagi menjadi Rp20 miliar. Seandainya ada kesepakatan mending, ini tanpa sepengetahuan kami. Ini namanya melanggar asas transparansi," cecarnya, kemarin (13/1).

Menurutnya, tak masalah menaikkan target PAD. Selama angkanya rasional. Kalau tidak, bisa berdampak pada penilaian kinerja SKPD.

"Mereka memaksakan tanpa sepengetahuan Dishub. Saya saja baru mengetahuinya pas rapat paripurna. Artinya, kalau tak tercapai, maka kinerja saya yang jatuh. Padahal mengejar Rp14 miliar itu sudah kerja habis-habisan siang dan malam," tambahnya.

Ichwan menduga, jangan-jangan Ketua Komisi III Isnaini masih sakit hati dengannya. Semasa masih menjabat sebagai Kepala Satpol PP Banjarmasin, rumah Isnaini pernah dikepung personel Satpol PP.

Gara-gara tak mengembalikan aset pemko berupa mobil dinas. "Ini ada kaitannya dengan kasus bertahun-tahun silam itu. Saya kan pernah mengepung rumahnya. Bahkan sampai mengejarnya ke bandara," tukasnya.

Dia juga sudah mengambil langkah resmi. Melaporkan masalah ini ke Inspektorat. "Yang penting saya sudah menjelaskan duduk permasalahannya," pungkasnya.

---

Komisi III Bantah Cueki Dishub

Ketua Komisi III Muhammad Isnaini membantah pernyataan Ichwan. Lantaran dewan disebut tak melibatkan Dinas Perhubungan dalam pembahasan target PAD.

“Saya juga anggota Badan Anggaran (Banggar). Semua pihak terkait telah dilibatkan dan diundang,” sebut politikus Partai Gerindra itu. Termasuk Dishub dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).

Pada 2020 ini, target PAD dari sektor perhubungan dinaikkan. Yang sebelumnya Rp15 miliar menjadi Rp20 miliar. Isnaini mengklaim, kenaikan itu sudah disepakati bersama.

Bahkan TAPD juga menyetujui kenaikan target PAD tersebut. “Mereka tidak ada protes,” katanya. Isnaini memastikan, semua tahapan sudah dilalui, tak ada keputusan sepihak.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X