PELAIHARI - Setelah resmi beroperasi satu bulan, ternyata banyak keluhan datang dari masyarakat terkait akses ke RSUD Boedjasin Sarang Halang yang baru. Banyak warga khususnya dari luar Kecamatan Pelaihari ketika menggunakan angkutan umum akan diturunkan di rumah sakit RSUD yang lama, sehingga perlu ongkos tambahan menuju lokasi rumah sakit yang baru. Biaya ongkos bisa mencapai 15 ribu per orang dari rumah sakit yang lama ke RSUD Boedjasin yang baru.
Menjawab keluhan tersebut, Direktur RSUD Boedjasin dr Isna Farida menjelaskan, pihaknya sudah memprediksikan hal tersebut jauh hari, sehingga surat terbuka kepada pemerintah daerah sudah dikirim untuk permohonan dipersiapkan shuttle, yaitu sejenis angkutan dari satu tempat ke satu titik tempat itu saja.
Pengajuan tersebut pun telah ditanggapi oleh pemerintah dengan diberikan fasilitas pinjaman satu buah mobil angkutan, namun sebelum menindaklanjuti kembali ke pemerintah daerah.
Isna menjelaskan, bahwa kondisi terasa cukup mendesak, sehingga pihaknya memutuskan untuk mengoperasionalkan terlebih dahulu sarana angkutan yang ada, yaitu menggunakan satu unit mobil dinas Kijang bernomor plat 447 dengan muatan 8 hinga 9 penumpang.
"Kita punya tenaga supir, ada mobil angkutan, BBM juga ada anggarannya, jadi kita bikin rute penjemputan dan pengantaran," jelasnya.
Pengangkutan pasien akan dilakukan setiap hari kerja dan sudah mulai beroperasi sejak Kamis, 9 Januari 2019. Mulai dari pukul 07.00 Wita-09.00 Wita akan dilakukan pengangkutan pasien, dari jam 12.00 Wita-14.00 Wita akan dilakukan pengantaran kembali ke lokasi awal tiba pasien atau di lokasi penjemputan pasien oleh angkutan umumnya.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang memiliki kesulitan akses menuju Rumah Sakit Boedjasin Sarang Halang, agar bisa menunggu di RSUD Boedjasin lama untuk menunggu fasilitas angkutan gratis sesuai jadwal yang tersedia. (ard/Diskominfo/bin/ema)
