BANJARMASIN - Selama sembilan jam lebih, PDAM Bandarmasih menguras reservoir IPA (Instalasi Pengolahan Air) Pramuka. Selama itu pula pelanggan di area Banjarmasin Timur, Selatan dan sebagian Utara tak bisa menikmati kucuran air leding.
"Pengurasan melibatkan tenaga 100 karyawan, ditambah 50 tenaga ahli. Semuanya diturunkan untuk membersihkan kedua reservoir dengan kapasitas 20 ribu meter kubik itu," kata Direktur Operasional PDAM Bandarmasih Supian.
Awalnya, PDAM menaksir perlu waktu belasan jam. Ternyata pekerjaan bisa digenjot lebih cepat. "Perkiraan sebelumnya, 15 jam baru mengalir normal. Alhamdulillah, pada beberapa wilayah, air sudah mulai didistribusikan secara bertahap," tambahnya.
Pengurasan tuntas sekitar pukul 18.15 Wita kemarin (14/1). Selama flushing, sebagian pelanggan akan terkena dampaknya, mendapati air keruh mengucur dari keran. "Jika ada yang masih keruh, harap segera melapor ke PDAM," ujarnya.
Flushing adalah pengurasan pipa di jaringan pipa primer maupun sekunder. Menurutnya, pekerjaan ini krusial untuk menjaga kualitas air olahan PDAM.
Setelah pengurasan di Jalan Pramuka, PDAM akan menguras reservoir di Jalan S Parman, Ahmad Yani, dan berikutnya Banua Anyar. "Memang masuk program kerja PDAM pada tahun 2020 untuk peningkatan kualitas air," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama PDAM Bandarmasih Yudha Achmadi juga memantau pengurasan. Dia menyaksikan penyemprotan dan pembersihan endapan lumpur di dinding reservoir.
"Program pengurasan ini minimal digelar sekali dalam lima tahun. Dalam waktu selama itu, endapan lumpurnya bisa mencapai 20-30 sentimeter," bebernya.
Timbunan lumpur itu disedot dan dibuang dengan mesin dompeng. "Sementara, airnya memang agak keruh karena pipanya sempat kosong. Tapi semuanya sudah dipersiapkan," klaimnya. (hid/fud/ema)
