Bakal Ada Mati Leding Lagi, Masih Ada Tiga Reservoir yang Belum Dikuras

- Kamis, 16 Januari 2020 | 09:24 WIB
PUNYA PR: Direktur Operasional PDAM Bandarmasih Supian menjelaskan tentang pengurasan reservoir yang menjadi PR PDAM pada tahun 2020. | FOTO: NOORHIDAYAT/RADAR BANJARMASIN
PUNYA PR: Direktur Operasional PDAM Bandarmasih Supian menjelaskan tentang pengurasan reservoir yang menjadi PR PDAM pada tahun 2020. | FOTO: NOORHIDAYAT/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Tuntas menguras reservoir Gerilya dan IPA II Pramuka, PDAM Bandarmasih masih punya pekerjaan rumah. Menguras reservoir di Jalan S Parman, Banua Anyar, dan IPA I Ahmad Yani.

Selama reservoir, pelanggan terkena dampak berupa penyetopan distribusi air leding. Jadi kapan pengurasan ketiganya digelar?

"Tak bisa asal-asalan. Harus dipersiapkan dulu. Selain itu, perlu identifikasi, mengetahui ketinggian endapan lumpur," kata Direktur Operasional PDAM Bandarmasih Supian, kemarin (15/1).

Tapi pekerjaan terbesar adalah menguras reservoir IPA (Instalasi Pengolahan Air) I Ahmad Yani. Karena lokasinya berada di pusat kota, dampaknya tentu besar. PDAM harus memutar otak.

Selain itu, dengan kapasitas 5 ribu meter kubik, harus dipikirkan lokasi pembuangan lumpur. Berbeda dengan Pramuka yang punya lahan pembuangan yang cukup luas, di Ahmad Yani tidak.

"Kemungkinan menggunakan truk penyedot lumpur. Agar bisa dibawa dan dibuang. Di IPA Ahmad Yani lahannya memang sangat terbatas," terangnya.

Jika tak ada aral, IPA I Ahmad Yani bia dikuras pada bulan depan. "Di sini pengurasannya masih bisa ditunda. Mungkin Februari atau Maret. Tergantung sekali pada situasi yang ada," tambahnya.

Tapi harus menunggu pengurasan reservoir S Parman dan Banua Anyar tuntas dulu. "Intinya perlu persiapan matang," pungkas.

Kapasitas reservoir S Parman sekitar 2 ribu meter kubik dan Banua Anyar sekitar 4 ribu meter kubik. (hid/fud/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X