WASPADA..! DBD Mulai Mengintai Banua

- Kamis, 16 Januari 2020 | 09:44 WIB

BANJARBARU - Memasuki musim penghujan, Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali mengintai warga Banua. Hal itu diketahui berdasarkan laporan yang diterima Dinas Kesehatan Kalsel mengenai mulai munculnya kasus DBD di beberapa daerah di Kalsel.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kalsel Syahriani Noor mengatakan, laporan adanya kasus DBD mulai mereka terima sejak November 2019. "Memang setiap memasuki musim hujan kasus DBD mulai muncul," katanya, kemarin.

Dia mengungkapkan, dari laporan yang mereka terima itu, di setiap daerah sudah ditemukan sekitar 2 hingga 10 kasus DBD. "Tapi untuk data pastinya masih kami kumpulkan untuk tindaklanjut kita ke depannya," ungkapnya.

Untuk meminimalisir kasusnya sendiri, Syahrian menyampaikan bahwa selama ini pemerintah provinsi dan daerah sudah mengimbau masyarakat supaya rutin melakukan PSN (pemberantasan sarang nyamuk). "PSN kami genjot sejak sebelum musim hujan masuk," ucapnya.

Dia berharap, kasus DBD tahun ini bisa ditekan. Sebab, pada periode 2018-2019 lalu ada 2 ribu masyarakat terserang penyakit yang ditularkan oleh nyamuk tersebut. "Mudah-mudahan saja kasus tidak seperti tahun lalu. Karena gubernur juga sudah mengeluarkan surat edaran ke daerah-daerah terkait hal ini," ujarnya.

Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Banjarbaru, Rizana Mirza membenarkan jika kasus DBD mulai muncul. "Di Banjarbaru mulai ada kasus pada pekan kedua Januari ini. Ada dua kasus, di Guntung Manggis dan Landasan Ulin," bebernya.

Menurutnya, memasuki musim hujan DBD memang perlu diwaspadai. Sebab, dalam dua tahun terakhir kasusnya di Banjarbaru selalu mencapai 200 lebih. "Tahun 2018 ada 269 kasus. Lalu tahun lalu ada 355 kasus," paparnya.

Peningkatan kasus DBD sendiri dia menyebut biasanya terjadi pada awal tahun, yakni Januari hingga Maret. "Tahun lalu, pada tiga bulan awal tahun itu ditemukan ratusan kasus," sebutnya.

Maka dari itu, sebelum kasusnya kembali meningkat pesat pada tahun ini. Rizana menyampaikan, pihaknya telah lebih dulu melakukan pencegahan dengan cara sering-sering melakukan sosialisasi ke masyarakat.

"Baliho, spanduk dan brosur mengenai pencegahan DBD sudah kami sebar ke puskesmas dan ke beberapa tempat. Mudah-mudahan dengan cara itu kasus DBD bisa ditekan," harapnya.

Dia mengimbau supaya masyarakat turut melakukan pencegahan penyebaran virus DBD dengan cara melakukan gerakam 3M Plus. Yakni, menguras/membersihkan tempat penampungan air, menutup rapat tempat-tempat penampungan air, memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk.

"Kalau plusnya, masyarakat diminta rutin menaburkan bubuk abate pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan. Lalu, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk dan menggunakan kelambu saat tidur," pungkasnya. (ris/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X