RAWAN..! Ribuan Kali Website Pemerintah Diserang Hacker dalam Setahun

- Kamis, 16 Januari 2020 | 09:52 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

BANJARBARU - Sepekan yang lalu situs atau website milik Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) Hulu Sungai Tengah. Akibat ulah hacker tersebut, sejumlah peserta CPNS sempat kebingungan karena tidak bisa mengakses website BKSPDMD.

Kejadian peretasan website milik Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sendiri ternyata bukan hanya itu. Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi, Kalimantan Selatan (Kalsel), Gusti Yanuar Rivai mengungkap, situs-situs milik SKPD se-Kalsel selama ini memang kerap diserang oknum tak bertanggung jawab.

"Tak tanggung-tanggung, dari laporan yang masuk ke Dinas Kominfo Kalsel, serangan siber pernah tercatat hingga ratusan ribu kali dalam setahun," katanya, kemarin.

Dia mengungkapkan, hampir semua website milik SKPD jadi incaran para hacker. Mulai dari milik pemerintah provinsi hingga situs milik pemerintah kabupaten dan kota se-Kalsel. "Tapi mereka (peretas) tidak pernah bisa mengubah maupun mencuri data di dalam situs," ungkapnya.

Walaupun begitu, aksi penyerangan situs di Kalsel, lanjut Gusti, dirasa sudah sangat mengganggu. "Karena akibat penyerangan siber itu membuat situs tidak bisa diakses selama beberapa hari," ujarnya.

Dia menuturkan, dari hasil penelusuran mereka pelaku peretas bukan hanya dari Indonesia. Tapi ada juga dari luar negeri. "Ada yang dari Cina dan Rusia," tuturnya.

Untuk mengantisipasi agar peretasan tidak terulang, Kominfo Kalsel akan segera membentuk Computer Security Incident Respon Team (CSIRT) pada bulan depan. Guna meminimalisir dan menangkal serangan peretas.

Pembentukan CSIRT, lanjut Gusti, akan bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Indonesia. "Kami sudah menyosialisasikan rencana pembentukan CSIRT ke seluruh Pemerintah Kabupaten dan Kota se-Kalsel," ujarnya.

Secara terpisah, Kabid Informatika pada Diskominfo Banjarbaru Rizal membenarkan jika situs SKPD sering diretas hacker. "Bahkan semua website di SKPD pernah diserang," bebernya.

Dia mengungkapkan, sebagian besar serangan menggunakan sistem bot untuk mencari sasaran. Sehingga semua website pasti disasar. "Mungkin bukan hanya di Kalsel. Website di seluruh Indonesia hingga luar negeri juga pernah diserang," ungkapnya.

Rencana hacker menyerang website sendiri menurutnya berbeda-beda. Ada tujuannya hanya coba-coba. Ada pula yang ingin mengejar target komunitas. "Biasanya juga ada syarat menyerang website untuk bisa masuk komunitas para hacker," paparnya.

Bukan hanya itu, dia menyampaikan, serangan siber juga biasanya dilakukan dengan tujuan ingin menumpahkan rasa kekecewaan ke pemerintah. "Mungkin kecewa karena ada kebijakan pemerintah yang tidak populer. Seperti BBM naik atau tarif listrik naik," ucapnya.

Kekecewaan itu sendiri, dikatakan Rizal, biasanya ditulis di halaman website yang sudah diretas oleh para hacker. "Iya ada beberapa peretas yang menggganti sebagian tampilan halaman website. Baik font maupun gambarnya," pungkasnya. (ris/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X