SDN 4 Haruyan Dayak, Sekolah dengan Medan Terjal di Hunjur Meratus

- Kamis, 16 Januari 2020 | 09:57 WIB
SEDERHANA: Murid SDN 4 Haruyan Dayak bersantai seusai mengikuti peresmian gedung sekolah yang menjadi tempat mereka belajar. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
SEDERHANA: Murid SDN 4 Haruyan Dayak bersantai seusai mengikuti peresmian gedung sekolah yang menjadi tempat mereka belajar. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

Harapan masyarakat Desa Haruyan Dayak, akhirnya terwujud. Fasilitas pendidikan bertambah. Kini, anak-anak yang tinggal di kawasan Pegunungan Meratus, itu tidak lagi bersusah payah mendaki atau menuruni bukit untuk bersekolah. Tapi bagaimana dengan pengajarnya?

-- Oleh: WAHYU RAMADHAN, Barabai --

“Anda dari Jakarta? Kami memang sudah merdeka dari penjajah Belanda, tapi kami belum merdeka dalam hal pendidikan,” ucap Haki.

Kalimat yang diutarakan oleh salah seorang tokoh masyarakat di Desa Haruyan Dayak, Injum, itu masih terngiang-ngiang di benak Haki. Yang sehari-harinya, bertugas di Dinas Pendidikan Hulu Sungai Tengah (HST).

Beberapa bulan, pada 2019 lalu, Haki, menjadi salah seorang yang bertugas mengantar jajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Untuk meninjau lokasi pembangunan terkait program bantuan Unit Sekolah Baru (USB), yakni SDN 4 Haruyan Dayak, yang pada Selasa (14/1) lalu diresmikan Bupati dan Wakil Bupati HST.

“Saat itulah rombongan kami bertemu dengan Injum. Kalimatnya, masih terngiang-ngiang. Bahkan hingga sekolah ini selesai dibangun dan diresmikan,” tutur Haki.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten HST, Chairiah, yang diwakili oleh Kepala Bidang Pembinaan SD Hj Jumratil Kiptiah, menjelaskan bahwa bantuan USB, merupakan program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

Di Kabupaten HST, dana bantuan yang digelontorkan sebesar Rp2 milyar lebih. Bersumber dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun 2019. Sedangkan pengerjaannya, terhitung mulai April, hingga Oktober 2019. Diawasi oleh Tim TAKOLA, yang ditunjuk langsung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

“Bantuan ini tidak didapat dengan mudah. Hanya ada delapan Kabupaten/Kota se-Indonesia yang menerima bantuan ini,” ungkapnya.

Bangunan sekolah itu berbahan beton kokoh hingga bagian gapura beserta pagarnya. Dibangun di atas tanah yang dihibahkan oleh tokoh masyarakat setempat, Injum. Luasnya 3.000 meter persegi. Diapit perbukitan, bangunan berkelir oranye dan hijau itu tampak berdiri gagah dan indah.

Fasilitas sekolah terbilang lengkap. Selain menyediakan enam ruang kelas, juga ada satu ruangan Kepala Sekolah dan satu ruang guru. Kemudian, disusul dengan satu ruangan UKS, satu ruangan serbaguna, satu buah gudang, satu ruangan perpustakaan, lima bangunan toilet, lapangan upacara dan lapangan olahraga, hingga satu buah rumah dinas.

Secara administratif, kawasan pembangunan SDN 4 Haruyan Dayak, memang berada di Desa Harun Dayak, Kecamatan Hantakan. Atau berjarak sekira 19 km dari Barabai, yang menjadi jantung Kabupaten HST. Namun, jangan dikira lokasinya berada di pusat desa. Justru sebaliknya, sekolah ini berada di antara beberapa dusun terpencil dan sejumlah kampung adat, di kawasan Pegunungan Meratus.

“Lokasi sekolah ini di Dusun Kumuh,” beber Kepala Desa Haruyan Dayak, Suhadi Anang. Ketika ditemui penulis, seusai berlangsungnya acara peresmian sekolah, itu.

Jauh sebelum adanya bangunan SDN 4 Haruyan Dayak, anak-anak Dusun Kumuh harus menempuh perjalanan jauh. Mendaki dan menuruni bukit untuk bersekolah. Umumnya bersekolah di SDN 3 Haruyan Dayak. Meski menuju sekolah ini hanya berjarak kurang dari 10 km, namun medan yang dilalui cukup melelahkan.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X