Melihat Aktivitas Kelas Tata Boga SMKN 2 Amuntai

- Sabtu, 18 Januari 2020 | 09:31 WIB
PROFESIONAL: Siswa dan siswi jurusan Tata Boga SMKN 2 Amuntai saat membuat masakan Continental Food asal Prancis dan Inggris. (Foto: Muhammad Akbar Radar Banjarmasin)
PROFESIONAL: Siswa dan siswi jurusan Tata Boga SMKN 2 Amuntai saat membuat masakan Continental Food asal Prancis dan Inggris. (Foto: Muhammad Akbar Radar Banjarmasin)

Pelajar jurusan Tata Boga di SMKN 2 Amuntai ini mampu meracik masakan Continental Food berharga fantastis. Bahkan cara penyajian kelas bintang lima.

========================

Muhammad Akbar - Amuntai

=======================

Jurusan tata boga SMKN 2 Amuntai tak pernah sepi peminat. Jurusan ini paling pertama beroperasi. Sejak pertama sekolah kejuruan yang berada di Kelurahan Sungai Malang, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) itu beroperasi beberapa puluh tahun lalu.

Ketika dikunjungi Kamis (16/1) tadi, siswa kelas 12 atau tingkat tiga sedang cooking. Jarak ruang kepsek menuju lokasi praktik masak tersebut kurang lebih 50 langkah. Belum masuk ke sana, aroma masakan sudah tercium. Ruangan berbentuk dapur resto. Mampu menampung 14 kelompok. Mereka sedang menggarnis alias mempercantik hidangan.

Guru Tata Boga, Hj Barqiah menyambut dengan ramah. Guru senior ini lantas mengumpulkan siswa yang berpakaian khas koki itu. Totalnya 32 orang. Hanya satu laki-laki.

Mereka ada yang berperan sebagai koki di dapur, hingga jadi waiters. "Kami mengajarkan teknik memasak, jenis-jenis masakan, sampai tata cara menggarnis hasil masakan, hingga ke meja konsumen," jelasnya.

Menu yang disajikan dari Hor's D'oeuvre Appetizer atau hidangan pembuka. Jenis appetizer dibagi dua, cold atau hot. Untuk cold bisa salad. Sedangkan hot bisa pizza, atau risoles kalau bahasa Indonesianya. Kegunaan appetizer tidak lain memancing nafsu makan sebelum masuk ke main course.

Main Course disajikan setelah appetizer berupa sup bisa berisi daging atau sayur. Selanjutnya masuk ke hidangan utama atau berat. "Silakan mencoba masakan siswa kami," kata Barqiah kepada saya maupun kepsek Herry Fitriady dan dua guru saat menuju meja penyajian.

Saya kaget. Tak pernah membayangkan bakal merasakan masakan Continental Food Prancis dan Inggris. Apalagi bila mengetahui harga masakan tersebut di kelas resto bintang lima bisa mencapai jutaan rupiah untuk satu set (empat orang).

Di meja saji sudah ada pelayan yang menyambut dengan ramah. Mempersiapkan duduk, dan membentangkan serbet persis kaya di film-film Eropa ketika gala dinner. Lidah saya dimanjakan salad buah yang begitu segar. Kemudian sup daging khas Prancis yang begitu hambar. Menurut Barqiah, masakan Eropa memang tidak kaya rasa seperti masakan timur. Terlebih India atau Indonesia. Sementara untuk hidangan utama saya ikut merasakan nikmatnya Chicken Maryland With Tartar Sauce dan Chicken Roll With Black Pepper Sauce.

Menikmati hidangan dari appetizer, main course ke menu utama, sampai hidangan penutup alias dessert bisa lebih satu jam. Waktu seakan singkat diiringi obrolan terkait rencana dan program kerja sama SMK ini ke depan di bawah pimpinan kepsek yang baru.

"Nggak heran kalau orang Eropa sekali makan bisa merogoh kocek sampai ratusan euro atau jutaan rupiah bila di rupiahkan. Mereka membeli rasa, tempat, serta servis," sebut Barqiah yang telah mengajar selama 32 tahun.

Halaman:

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X