SIAP-SIAP..!! Tujuh Daerah Siaga Bencana

- Sabtu, 18 Januari 2020 | 10:02 WIB
SIAGA: Suasana Apel Siaga Bencana di Halaman Kantor Setdaprov Kalsel, kemarin. Tingginya curah hujan dalam beberapa bulan terakhir membuat sejumlah daerah rawan bencana mulai menetapkan status Siaga Darurat Bencana Banjir, Tanah Longsor, Angin Puting Beliung dan Gelombang Pasang.
SIAGA: Suasana Apel Siaga Bencana di Halaman Kantor Setdaprov Kalsel, kemarin. Tingginya curah hujan dalam beberapa bulan terakhir membuat sejumlah daerah rawan bencana mulai menetapkan status Siaga Darurat Bencana Banjir, Tanah Longsor, Angin Puting Beliung dan Gelombang Pasang.

BANJARBARU - Tak bersahabatnya cuaca, akibat tingginya intensitas hujan dalam beberapa bulan terakhir, membuat sejumlah daerah rawan bencana mulai menetapkan status Siaga Darurat Bencana Banjir, Tanah Longsor, Angin Puting Beliung dan Gelombang Pasang.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, hingga kini sudah ada tujuh kabupaten yang mengeluarkan status siaga darurat bencana. Yakni, Tanah Bumbu, Hulu Sungai Tengah (HST), Balangan, Hulu Sungai Selatan (HSS), Tapin, Banjar dan Batola.

Selain tujuh daerah tersebut, sejak 2 Januari 2020, Pemprov Kalsel juga sudah menetapkan status siaga darurat bencana. Maka dari itu, untuk melihat kesiapan personel dan peralatan kebencanaan, kemarin pagi digelar Apel Siaga Bencana.

Bertempat di Halaman Kantor Sekretariat Pemprov Kalsel, apel tersebut diikuti semua elemen yang terlibat dalam penanganan bencana. Seperti, TNI, Polri, BPBD dan sejumlah relawan.

Bertindak sebagai pimpinan apel, Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor menegaskan penanggulangan bencana harus dilakukan dengan solid dari semua unsur agar bisa dilakukan dengan sebaik-baiknya. "Kalau semua bisa bersinergi, pekerjaan yang berat pasti jadi ringan," katanya.

Apel Siaga Bencana, kata Paman Birin mencerminkan sifat kesadaran, kewaspadaan dan kesiapan semua elemen di Banua untuk turun ke medan bencana membantu masyarakat yang terkena musibah.

"Medan yang sulit dan cuaca apapun bukan suatu halangan untuk kita membantu masyarakat yang tertimpa musibah," tandasnya.

Dia meminta kepada semua pihak yang terlibat supaya saling berkoordinasi dalam penanggulangan bencana. Guna mematangkan langkah dan tindakan yang efektif dalam menghadapi bencana banjir. Baik untuk pencegahan maupun penanggulangan bencana.

"Karena, sering kali ditemukan kendala dan hambatan yang membuat penanggulangan bencana menjadi lambat," ujarnya.

Selain itu, dia meminta supaya instansi pemerintahan merespon cepat ketika terjadi bencana. Supaya, penanganan korban bisa lebih cepat. "Jangan sampai rakyat terlalu lama menderita akibat musibah bencana. Kalau ada bencana langsung turun, jangan menunggu perintah gubernur," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kalsel Wahyuddin menyampaikan, meski saat ini baru tujuh kabupaten yang menetapkan status siaga darurat bencana. Namun, dengan keluarnya status serupa dari Pemprov Kalsel maka otomatis semua daerah juga harus bersiaga.

"Maka dari itu Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor telah menerbitkan surat edaran kepada bupati dan wali kota tentang antisipasi bencana untuk seluruh wilayah Kalsel," bebernya.

Dengan adanya surat edaran tersebut, dia mengharapkan agar bupati dan wali kota mengantisipasi terjadinya bencana alam. "Antisipasi yang dilakukan bisa dengan cara memeriksa kehandalan embung dan saluran air. Kalau misal daya tampungnya kurang, maka perlu dinormalisasi," paparnya.

Terkait ekstremnya cuaca belakangan ini, dia mengimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan jika turun hujan lebat disertai angin kencang dan petir. "Langsung packing barang-barang yang penting. Supaya kalau terjadi bencana bisa langsung dibawa," imbaunya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X