BANJARMASIN - Pemko melanjutkan program pengurangan pemakaian kantong plastik di pasar-pasar tradisional. Awal tahun ini, Dinas Lingkungan Hidup Banjarmasin memulai sosialisasi kepada pedagang dan pembeli untuk berpindah ke bakul (tas) dari anyaman purun.
"Setelah sukses di ritel, target berikutnya pasar tradisional," kata Kabid Tata Lingkungan DLH Banjarmasin Dwi Naniek.
Kemarin (20/1) digelar sosialisasi di Pasar Pandu. Berikutnya adalah Pasar Teluk Dalam, Pelambuan, Cemara, Kesatrian dan Pasar Pekauman.
"Jadwalnya belum ditetapkan. Masih perlu koordinasi dengan pengelola pasar ketua RT setempat," imbuhnya.
Tentu bukan sekadar seruan. Dalam setiap sosialisasi, DLH membagikan 500 bakul purun secara gratis. "Semoga pedagang bisa menyampaikannya kepada pelanggannya. Karena yang setiap hari bertemu dengan warga adalah pedagang. Tujuannya adalah pedagang membantu edukasi tentang pengurangan sampah plastik," jelas Naniek.
Tapi DLH tak melarang. Naniek sadar ada barang-barang dagangan tertentu yang sulit dibungkus tanpa kresek. Contoh makanan berkuah.
"Tiap pedagang kami kasih lima bakul. Pedagang diharapkan memberikan bakul itu kepada pelanggan setia mereka," tukasnya.
Kepada masyarakat, dia berharap warga bisa membawa toples sendiri. "Kan kebanyakan alasannya adalah makanan berkuah," tutupnya.
Dalam sosialisasi bakul purun itu, DLH juga mengajak Duta Lingkungan 2019 untuk membantu. (hid/fud/ema)
