40% Peserta BPJS Menunggak

- Rabu, 22 Januari 2020 | 09:04 WIB

Ketika sehat, lupa sampai menunggak. Pas jatuh sakit, baru membayar. Besar pengeluaran ketimbang pemasukan, itulah yang dihadapi BPJS Banjarmasin.

---

BANJARMASIN - Nominal iuran BPJS Kesehatan memang naik. Tapi tak mengurangi jumlah pesertanya di Kalsel. Pendaftarnya justru semakin bertambah, termasuk di Banjarmasin.

Kepala BPJS Banjarmasin Tutus Novita Dewi menyebut kenaikan itu hanya berdampak pada penurunan kelas. Banyak permintaan begitu. Semula kelas I menjadi kelas III. Alasannya karena kemampuan ekonomi.

"Pemohon yang datang ke kantor kami tidak ada perubahan. Setiap harinya ada 100-200 orang yang datang. Untuk mendaftar baru atau minta turun kelas," ungkapnya usai rapat koordinasi bersama Komisi III DPRD Banjarmasin, kemarin (21/1).

Penurunan kelas ini mungkin dilakukan. Bahkan cukup mudah. Karena ada program praktis yang difasilitasi Dinas Kesehatan.

"Penurunan kelas bisa dilakukan walaupun baru satu bulan jadi peserta BPJS. Cukup bawa KTP dan kartu peserta. Kalau dulu harus menunggu selama setahun dulu," ucapnya.

Intinya, tak ada penurunan jumlah peserta BPJS. Nah, di sinilah masalahnya. Bertambahnya jumlah peserta justru menjadi momok. Lantaran iuran yang disetorkan menunggak hingga 40 persen, alias sekitar Rp30 miliar.

"Sekitar 672 ribu jiwa penduduk Kalsel menjadi peserta BPJS. Kurang lebih 556 ribu ikut JKN (Jaminan Kesehatan). Tapi yang bayar iuran cuma sekitar 60 persen," ungkapnya.

Novita menyebut ada berbagai alasan yang memaksa peserta BPJS tak membayar iurannya. Mulai dari kemampuan ekonomi kurang, hingga lantaran kurangnya kesadaran untuk memenuhi kewajiban.

"Pas sakit saja yang bayar. Sayangnya ketika sehat tidak mau bayar. Kebanyakan begitu," katanya.

Akhirnya, besar pasak ketimbang tiang. Iuran yang diterima tak sebanding dengan yang dikeluarkan. "Lebih banyak yang dikeluarkan. Bahkan bisa sampai dua kali lipat," imbuhnya.

Hanya saja Novita enggan membeberkan angkanya. Yang pasti di Kalsel setiap bulan banyak yang menunggak.

Dampaknya tak sederhana. Pembayaran di rumah sakit juga tertunggak. Sekalipun ada solusi mengatasinya, meminjam dana talangan ke bank yang diajukan rumah sakit.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X