RANTAU - Musim pancaroba telah tiba. Biasanya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) menyerang masyarakat. Tak terkecuali di Bumi Ruhuy Rahayu.
Hingga minggu ketiga bulan Januari ini. Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datu Sanggul Rantau, ada dua pasien yang positif terkena virus Aedes aegypti.
"Memang sampai sekarang ada 25 orang yang awalnya terindikasi. Tapi, setelah uji laboratorium, hanya dua yang positif DBD," ungkap Direktur RSUD Datu Sanggul Rantau, Dokter Milhan, Rabu (22/1).
Dijelaskan Milhan, 23 pasien yang terindikasi itu ternyata hanya mengalami gejalanya saja atau yang disebut demam dengue dan mereka sudah dirawat oleh tim dokter diruangan masing-masing. "Jadi, untuk orang dewasa di ruangan penyakit dalam sedangkan anak-anak di ruang anak," ungkapnya.
Ditambahkannya, RSUD Datu Sanggul Rantau sudah melakukan langkah antisipasi seandainya pasien DBD bertambah banyak. Dengan menyiapkan satu ruangan, ditambah dengan menyediakan ranjang tambahan.
"Untuk sekarang masih bisa kita tampung, karena pasiennya masih belum banyak," ungkapnya, yang memberitahukan berkaca dari tahun sebelumnya, kasus DBD bisa sampai tiga bulan adanya.
Tak lupa juga, Dokter Milhan mengimbau kepada masyarakat Tapin, untuk melakukan langkah pencegahan, terutama melakukan aktivitas 3M (menguras, menutup dan mengubur).
"Juga hindari menggantung baju, selalu membersihkan bak mandi dan pakai kelambu saat tidur," jelasnya.
Sementara Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD Datu Sanggul Rantau, Teguh Rumanto menjelaskan perbedaan antara demam dengue dan demam berdarah. Yakni hanya tingkat berat penyakitnya saja.
"Untuk demam dengue dan DBD sama-sama virus dengue dari nyamuk Aedes aegypti, tapi efeknya saja yang berbeda," katanya.
Lanjutnya, kalau ada masyarakat yang terkena DBD, meninggal dunia, dijelaskan bahwa biasanya memiliki daya dahan tubuh yang rendah atau bisa juga ada penyakit lain.
"Yang lebih parah, terkena virus aedes aegypti yang ganas," jelasnya.
Sebelumnya Bupati Tapin, M Arifin Arpan, tidak memungkiri musim hujan ini wabah demam berdarah menyerang masyarakat. Oleh karena itu, ia menyarankan masyarakat untuk bisa menjaga kebersihan lingkungan masing-masing.
"Masyarakat yang sudah terkena demam, harus cepat-cepat dibawa ke Puskesmas terdekat untuk pemeriksaan awal. Jangan sampai pas sudah parah baru dibawa," harapnya. (dly/ema)