BANJARMASIN – Pemko Banjarmasin masih kesulitan mencari lahan untuk membangun TPS baru. Saking minimnya tempat pembuangan sampah, bahkan ada satu TPS yang digunakan untuk lima kelurahan. TPS itu terletak di Pasar Telawang.
Sebenarnya TPS itu dikhususkan untuk menampung sampah di Pasar Telawang. Namun, beberapa kelurahan ikut menggunakannya. Seperti Kelurahan Telawang, Teluk Tiram, Kertak Baru Ulu, Kertak Baru Ilir, dan Kelurahan Mawar.
Membeludaknya sampah di TPS Telawang sempat ramai diberitakan beberapa waktu lalu. Gara-gara meluber ke parkiran Pasar Telawang. Waktu pembuangannya juga tidak terkontrol. Apalagi pemulung malah sering membuat sampah berserakan. Pedagang Pasar Telawang pun merasa dirugikan.
Setelah TPS dijaga petugas, keluhan lain muncul. Kali ini dari warga RT 27 Kelurahan Telawang. Meminta rencana lokasi baru TPS jangan berada di permukiman mereka.
Sebuah spanduk sempat dibentangkan beberapa jam. "Kamis (16/1) lalu, kami memasang spanduk itu di pagar dekat lokasi yang akan dibangunnya TPS baru tersebut. Cuma tidak beberapa lama, atau tepatnya Kamis malam, sudah dicabut Petugas Pol PP," ungkap mantan Ketua RT 27 Kelurahan Telawang, Fani.
Meski sudah dicabut, tidak menyurutkan semangat warga. Puluhan warga telah menandatangani penolakan rencana TPS baru di permukiman mereka. "Ini saja sudah ada sekitar 30 tanda tangan. Perlu dicatat ini bukan karena saya paksa. Tapi, atas keinginan warga sendiri," tegasnya.
Fani menceritakan awal mula penolakan terjadi setelah DLH dan Disperindag Banjarmasin mengunjungi lokasi tersebut. Mereka mendapat informasi masih ada lahan pemko yang masih tak terpakai di situ.
Fani berharap jangan sampai penanganan persoalan sampah di Pasar Telawang justru memicu munculnya permasalahan baru di permukiman mereka.
"Meskipun kami memaklumi bahwa saat ini Pemko memang kesusahan mencari lahan untuk membangun TPS," katanya.
Kabid Kebersihan dan Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin, Marzuki mengatakan wacana pemindahan TPS Telawang itu muncul atas aspirasi dari warga sekitar juga.
"Lokasi lahan yang katanya milik Pemko itu kami juga masih belum menelisik secara mendalam. Intinya ada wacana itu karena aspirasi dari masyarakat juga. Untuk penolakan, saya sama sekali tidak mengetahui," ungkapnya.
Pedagang makanan di Pasar Telawang, Tini mengungkapkan saat ini sudah tak ada lagi sampah yang berserakan. Sudah beberapa hari dijaga petugas.
"Alhamdulillah tidak seperti kemarin lagi, sampah meluber sampai ke halaman parkiran. Semoga seterusnya bisa seperti ini. Supaya tak mengganggu para pedagang lagi," tuntasnya.(hid/dye/ema)
