Pesawat Haji Lebih Besar, Uang Saku Lebih Kecil

- Minggu, 26 Januari 2020 | 08:21 WIB
BAKAL LEBIH BESAR: Jemaah haji Kalsel saat berangkat ke Tanah Suci, 9 Juli 2019 silam. Tahun ini pemerintah merencanakan akan menggunakan pesawat yang lebih besar. | DOK/RADAR BANJARMASIN
BAKAL LEBIH BESAR: Jemaah haji Kalsel saat berangkat ke Tanah Suci, 9 Juli 2019 silam. Tahun ini pemerintah merencanakan akan menggunakan pesawat yang lebih besar. | DOK/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN – Pesawat yang direncanakan akan memberangkatkan jemaah haji Kalsel tahun ini berkapasitas lebih besar jika dibandingkan tahun 2019 lalu. Jika sebelumnya satu pesawat hanya mampu memberangkatkan 325 orang tiap kloter, tahun ini jemaah yang dimuat hingga 360 orang. 

Informasi ini didapatkan Kemenag Kalsel langsung dari Direktur Haji Kementerian Agama. “Kabarnya pesawat yang memberangkatkan jemaah haji ke Arab Saudi lebih besar. Mencapai 360 seat,” ungkap Kepala Kemenag Kalsel, Noor Fahmi.

Bertambahnya kapasitas ini bakal berdampak terhadap jumlah kelompok terbang (kloter). Otomatis kloter berkurang karena di satu pesawat bisa menampung lebih banyak jemaah. Diperkirakan kloter yang akan terpangkas sebanyak satu setengah. "Kami masih menuggu, kabarnya masil dalam pembahasan dan belum final. Tunggu saja,” ucapnya seraya mengatakan tahun haji 2019 tadi embarkasi Banjarmasin Kalsel memberangkatkan 18 kloter.

Fahmi mengatakan untuk detail memang masih dalam pembahasan. Termasuk dengan maskapai apa jemaah diberangkatkan. “Tim di daerah hanya menunggu kementerian yang tengah koordinasi dengan pihak maskapai. Kita tunggu saja,” imbuhnya.

Sejatinya, kepastian jumlah seat bagi jemaah haji ini sangat penting. Pasalnya jumlah kapasitas ini menyesuaikan dengan penyusunan jumlah kloter. Jika sudah ditetapkan, tim penyelanggara haji daerah baru bisa menyusun jumlah kloter haji tahun ini. “Pembagian kloter masih lama. Biaya haji saja belum diputuskan,” kata Fahmi.

Selain soal transportasi jemaah haji, pemerintah juga tengah menggodok biaya uang saku jemaah haji (living-cost) tahun ini. Ada rencana untuk menurunkannya. Dari yang sebelumnya sebesar 1.500 Riyal atau sekitar Rp4,5 juta diturunkan menjadi 1.000 Riyal atau sekitar Rp3,6 juta.

Alasannya, karena jatah katering makanan jemaah selama di Tanah Suci tahun ini, bertambah jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kabid Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Kalsel, Matnor menyebut, sejauh ini pihaknya belum menerima surat tembusan dari Kemenag RI soal living cost tahun ini. “Belum ada keputusan soal ini,” ujar Matnor. (mof/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X