Denny Indrayana Bertemu Relawan se-Tanah Laut

- Senin, 27 Januari 2020 | 09:36 WIB
BERTEMU RELAWAN: H Denny Indrayana bertemu dengan relawan se-Tanah Laut, Sabtu (25/1).
BERTEMU RELAWAN: H Denny Indrayana bertemu dengan relawan se-Tanah Laut, Sabtu (25/1).

PELAIHARI - Puluhan relawan yang tergabung dalam tim pemenangan kandidat calon gubernur Kalsel Denny Indrayana menggelar pertemuan di Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanah Laut (Tala), Sabtu (25/1) siang. Mereka berkumpul guna melaksanakan serangkaian kegiatan sosialisasi kepada masyarakat, sekaligus tatap muka dengan sang kandidat.

Pada pertemuan yang dihadiri perwakilan relawan dari 11 kecamatan ini, tokoh yang akrab disapa Haji Denny ini mengatakan, perlunya semangat hijrah guna membangun Banua lebih baik. Mengingat saat ini banyak potensi Kalsel, baik di bidang sumber daya alam (SDA), perekonomian, maupun budaya, belum dikelola secara maksimal. "Kalau bicara soal kekayaan, Kalsel memberikan kontribusi sangat banyak. Tapi sayangnya hal tersebut belum memberikan dampak kesejahteraan bagi masyarakat lebih luas," ungkapnya.

Haji Denny menambahkan, tata kekelola kekayaan alam di Kalsel mestinya mengacu pada Pasal 33 UUD 1945. Yakni bumi air dan kekayaaan alam yang ada di dalamnya digunakan sebesarnya untuk kemakmuran rakyat. Mantan Wamenkumham era Presiden SBY ini mengatakan, pasal tersebut belum sepenuhnya hadir di tengah besarnya harapan publik.

"Masyarakat yang harusnya jadi pemilik kekayaan Kalsel, belum menjadi nyata. Selama ini hanya menjadi alat yang diminta mandatnya setiap lima tahun sekali," ungkap penggiat anti korupsi ini.

Pola relasi yang dibangun seperti itu, lanjut Haji Denny, hanya menempatkan masyarakat sebagai obyek politik transaksional atau jual beli.

"Misalnya pilih saya, nanti imbalannya dapat segini. Model pilih pemimpin dengan money politic nantinya justru tidak memakmurkan masyarakat. Tapi justru setelah terpilih, malah memikirkan bagaimana cara mengembalikan modal," tegasnya.

Terkait hal tersebut, Haji Denny mengisahkan selama dua bulan ini terus bertemu para tokoh masyarakat, ulama, dan warga adat. Mereka mentitipkan agar ke depan Kalsel bisa dikelola lebih amanah.

"Inilah yang kemudian melatarbelakangi tagline kami Hijrah gasan Banua. Yakni ikhtiar untuk melakukan perubahan lebih baik, agar semua tata kelola Banua, baik ekonomi, pemerintahan, hukum, dilakukan dengan lebih amanah," terangnya.

Sementara itu, H Trimurti, perwakilan relawan dari Kecamatan Kurau, menyampaikan kepemimpinan yang anti korupsi dibutuhkan Kalsel ke depannya. Maka Pilgub 2020 pada September nanti, harus jadi momentum perubahan.

"Dana yang habis untuk bancakan korupsi seharusnya bisa untuk kesejahteraan masyarakat," katanya.

Maka itu, menurut Trimurti harusnya gerakan anti korupsi menjadi komitmen semua pihak. Utamanya penyelenggara dan pengawas Pemilu.

"Bawalu Provinsi hingga kabupaten dan kota harus mengagendakan. Baik turun langsung ke masyarakat atau pun melalui imbauan berupa stiker-stiker anti politik uang sebagai bagian penyadaran kepada masyarakat tentang bahaya money politic," tegasnya

Relawan lain, Asnan menyampaikan sejumlah permasalahan yang dihadapi warga menyangkut hasil pertanian, hukum, dan lingkungan.

"Di sektor pertanian banyak penghasil getah, tapi pemasarannya kurang. Pemerintah daerah gak ada menjamin harga. Kita berharap masalah ini ke depan bisa ada perbaikan," harapnya.

Halaman:

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Januari hingga Maret, 7 Kebakaran di Balangan

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:35 WIB

Warga HSU Dilarang Bagarakan Sahur Pakai Musik

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:15 WIB

Wilayah Kalsel Rawan Diguncang Gempa

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:45 WIB
X