BANJARMASIN - Agar masyarakat kian taat membayar pajak, salah satunya dengan mempermudah pelayanan. Itu yang harus dilakukan. Caranya bagaimana?
Wakil Ketua DPRD Kalsel M Syaripuddin menyarankan, pemprov harus memanfaatkan layanan berbasis teknologi digital.
Beberapa tahun belakangan, internet menjadi sarana untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan banyak hal. Sejak hanya membeli makanan, atau memerlukan jasa pengantaran, semua dilakukan dengan sangat mudah.
“Mau apa saja sekarang hanya lewat ujung jari, tidak perlu repot-repot lagi,” kata Bang Dhin, sapaan akrabnya, kemarin (28/1) pagi.
Masyarakat harus dimudahkan dalam pembayaran pajak. Hingga tidak ada lagi alasan sulit meluangkan waktu untuk memenuhi kewajibannya. “Masyarakat akan lebih sadar untuk membayar pajak,” ucapnya.
Sementara ini, Unit Pelayan Pajak Daerah (UPPD) atau biasa disebut Samsat berjumlah 14 unit. Tersebar di seluruh wilayah provinsi. Untuk mempermudah pelayanan, seluruh unit melaksanakan berbagai program seperti Samsat Jemput Antar, Samsat Keliling, Samsat Corner, Payment Point, Samsat Desa dan e-Samsat.
Menjawab tantangan itu, Kabid Pajak Badan Keuangan dan Aset Daerah (Bakeuda) Kalsel Rustam Aji menjelaskan, pihaknya sudah melakukan berbagai terobosan guna meningkatkan pembayaran pajak kendaraan. Seluruh UPPD sudah melaksanakan itu.
“Secara regular, sudah baik induk maupun samsat keliling (samkel) sudah jalan optimal, tapi ada yang masih mau kita wujudkan dalam waktu dekat,” ujarnya.
Inovasi baru yang ingin diwujudkan, terang Rustam, pihaknya bersama instansi terkait akan menjalin kerjasama dengan modern channel yang bisa menerima pembayaran.
“Tinggal e-commerce dan modern channel. Contoh GoPay, Tokopedia, selanjutnya Indomaret dan Alfamart, tapi harus dibantu Bank Kalsel. Prediksi tahun ini sudah terealisasi,” ujarnya. (gmp/fud/ema)
