Rambu Sering Eror, Sistem Buka Tutup Diberlakukan di Km 33

- Rabu, 29 Januari 2020 | 11:10 WIB
PASANG PEMBATAS: Petugas Dinas Perhubungan Kota Banjarbaru memasang water barrier di persimpangan RO Ulin di Km 33 A Yani sementara traffic light di sana mengalami gangguan.
PASANG PEMBATAS: Petugas Dinas Perhubungan Kota Banjarbaru memasang water barrier di persimpangan RO Ulin di Km 33 A Yani sementara traffic light di sana mengalami gangguan.

BANJARBARU - Akibat sering mengalami gangguan atau eror. Traffic Light (lampu rambu) di persimpangan RO Ulin di Km 33 kembali jadi sorotan. Lantaran, hal ini membuat arus lalu lintas di kawasan sana kacau.

Kemarin (28/1), pihak Dinas Perhubungan (Dishub) Banjarbaru Kota Banjarbaru memutuskan kebijakan. Yakni, memberlakukan sistem buka tutup arus lalu lintas di kawasan sana.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Banjarbaru, Ahmad Yani Makkie mengatakan hal ini mulai diberlakukan sejak Selasa (28/1). Tujuannya agar arus lalu lintas menjadi lancar dan menghindari kecelakaan pengendara yang melintas.

"Kita bersama pihak Satlantas Polres Banjarbaru mulai hari ini melakukan giat pengaturan lalu lintas di sini. Untuk sistemnya, buka tutup arus," kata Kadishub yang turut memimpin giat.

Rencananya, pengaturan ini sebut Yani akan dilakukan di jam-jam sibuk. Khususnya pada pagi dan sore hari. "Berlaku setiap hari hingga sampai lampu pengatur lalu lintas diperbaiki."

Memang diakuinya bahwa gangguan traffic light ini cukup mengganggu. Mengingat bahwa kondisi ini sudah banyak dikeluhkan masyarakat kepada pihaknya.

"Kita juga tidak ingin berlarut larut. Kami berharap BPTD (Balai Pengelola Transportasi Darat) XV Provinsi Kalsel yang punya wewenang dalam hal ini segera memperbaiki kerusakan traffic light tersebut," ungkap Yani.

Disebutnya, bahwa sebetulnya pihaknya telah bertemu dan berkoordinasi dengan kepala BPTD XV beberapa waktu lalu. Pihak BPTD pun berjanji akan segera menuntaskannya.

Atas hal ini, Dishub ungkap Yani berharap kepada masyarakat khususnya warga Kota Banjarbaru untuk bisa bersabar Sebab, masalah ini sangatlah teknis dalam pengerjaannya dan lumayan rumit.

"Begitu juga cuaca sangat berpengaruh. Ke depan sistemnya juga akan berubah dari tenaga surya ke aliran listrik. Semoga dengan aliran listrik ini tidak ada lagi kerusakan," pungkasnya.

Kasat Lantas Polres Banjarbaru, AKP Gustaf Adolf M menambahkan jika sistem penutupan arus merupakan kebijakan yang dilakukan oleh Dishub Kota Banjarbaru. Turut diakuinya jika masalah utama terletak di traffic light di kawasan tersebut.

"Traffic Light ini kan sering error. Jadi untuk menghindari kemacetan dan tentunya mencegah kecelakaan, maka dilakukan penutupan. Tetapi ini sifatnya fleksibel, ketika memang ada laporan," kata Gustaf.

Potensi kecelakaan kata Gustaf memang cukup rawan di daerah tersebut. Lantaran, banyak pengendara yang merasa bahwa lampu rambu tersebut selalu hijau. "Ini tentu sangat berbahaya apalagi di persimpangan."

Nantinya, personel Satlantas dan berkoordinasi dengan Dishub Banjarbaru terangnya juga akan melakukan monitoring di kawasan tersebut. "Jika ada laporan rusak, kita akan langsung lakukan penutupan," tuntasnya. (rvn/bin/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X