Haji Denny Berbagi Pengalaman kepada Santri

- Kamis, 30 Januari 2020 | 06:53 WIB
BERSAMA SANTRI: Haji Denny bersama santri Pondok Pesantren Darul Ilmi Banjarbaru.
BERSAMA SANTRI: Haji Denny bersama santri Pondok Pesantren Darul Ilmi Banjarbaru.

BANJARBARU - “Adik-adik siapa yang pengin sekolah ke luar negeri?” Pertanyaan itu menjadi pembuka perbincangan antara Prof Dr H Denny Indrayana bersama para santri dan santriwati Pondok Pesantren Darul Ilmi Banjarbaru. Sontak para santri mengacungkan tangannya.

Lulusan Universitas Melbourne Australia itu mengunjungi pondok pesantren Darul Ilmi di Landasan Ulin Banjarbaru, Rabu (29/1) pagi. Denny berbagi pengalaman kuliah di luar negeri serta memberi motivasi kepada santri agar lebih semangat mengejar cita-cita. Ada beberapa pesan yang disampaikan untuk menggelorakan semangat belajar para santri. Salah satunya tentang disipilin dan berinteraksi dengan orang lain.

“Dari interaksi kita mengenal karakter orang lain. Ini penting dimiliki santri saat terjun ke masyarakat. Kalau kalian semua punya kesempatan ikut organisasi jangan sia-siakan. Pilih organisasi sesuai minat karena setiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing,” kata Denny saat memberikan ceramah kepada ribuan santri dan santriwati Ponpes Darul Ilmi.

Mantan aktivis itu juga menceritakan pengalamannya selama bergabung dengan senat mahasiswa di Universitas Gadjah Mada (UGM). Banyak sekali pelajaran hidup yang dia temukan yang tidak didapatkan dibangku kuliah.

“Saya bukan mengajari kalian untuk bolos, tapi memang kalau ada aktivitas yang menambah ilmu di luar kelas contohnya seminar pasti saya ikuti. Dulu uang jajan saya sering habis karena banyak ikut seminar,” kata mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM periode 2011-2014 itu.

Selain itu, dia juga mengimbau agar santri rajin membaca dan menulis. Menurutnya membaca dan menulis merupakan pintu gerbang menuju cakrawala yang luas. Seseorang yang memiliki karir cemerlang serta sukses salah satunya terinspirasi dari sesuatu yang ia baca dan ia tulis.

“Contohnya saya menulis tentang pemberantasan korupsi di koran-koran lokal ataupun nasional. Dari tulisan saya itu saya dipanggil stasiun TV untuk wawancara, kemudian dikenal banyak orang hingga saya dipanggil Presiden SBY saat itu dan dipilih sebagai Staf Khusus Keprisidenan Bidang Hukum, HAM dan Pemberantasan KKN pada tahun 2008-2011,” cerita pria kelahiran Kotabaru, 11 Desember 1972 itu.

Kedatangan akademisi yang akrab disapa Haji Denny ini ini disambut hangat oleh Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ilmi KH Himran Mahmud. Bahkan kedatangan Denny Indrayana sudah ditunggu-tunggu sejak lama. “Saya sangat mengidolakan beliau, terutama dari pemikirannya. Saya sudah lama berharap beliau mau silaturahmi ke pondok untuk berbagi ilmu dan pengalaman,” pungkasnya. (*/mal/tas)

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X