BANJARMASIN – Kalsel memastikan akan mengirimkan dua climber (atlet panjat dinding) ke Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 Papua. Hal ini berdasarkan poin dan raihan climber Kalsel di babak Pra Kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (Pra PON) 2019 di Makassar, beberapa waktu lalu. Satu climber atas nama Arbain dari Kabupaten Kotabaru, sementara satu climber lagi akan ditentukan melalui seleksi yang dilaksanakan Februari atau Maret depan.
Ketua Harian Pengurus Provinsi Federasi Panjat Tebing Indonesia (Pengprov FPTI) Kalsel, Bandi CH menuturkan Kalsel akan bertanding di tiga nomor pertandingan panjat tebing PON XX 2020 Papua. Yakni, lead, boulder, dan speed world record. “Perjuangan meraih tiket ke PON Papua memang sangat ketat.
Makanya, untuk PON kali ini, kami hanya bisa meloloskan dua atlet. Memang ada sedikit penurunan jika dibandingkan PON XIX 2016 Jabar, yang waktu itu kami bisa meloloskan tiga atlet,” sebut Bandi.
Ditambahkan Bandi, program seleksi untuk satu climber lagi bakal dihelat Februari atau Maret depan.
“Peserta seleksi kemungkinan besar adalah para climber yang sebelumnya diseleksi menuju Pra PON 2019. Namun, tak menutup kemungkinan Pengcab FPTI Kabupaten/Kota juga bisa menyertakan climber binaannya dalam program seleksi ini apabila dinilai potensial dan mampu bersaing di program seleksi tersebut,” sambungnya.
Di sisi lain, Bandi mengungkapkan kas Pengprov FPTI Kalsel dalam kondisi minim. “Kami akan berkoordinasi dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalsel atau Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalsel untuk mengajukan bantuan dana. Tidak bisa dipungkiri, untuk menjalankan program cabang olahraga, terutama pembinaan dan seleksi atlet memerlukan dana yang tidak sedikit. Mudah-mudahan, ada kedua pihak tersebut memberikan dukungan maksimal kepada Pengprov FPTI Kalsel,” tandasnya.(oza/ema)