Akan Dibangun Sekolah Berbasis Wisata di Dusun Nanai

- Kamis, 30 Januari 2020 | 13:55 WIB
SURVEI: Rombongan Disdik Balangan saat melakukan survei di Dusun Nanai. | FOTO: WAHYUDI/RADAR BANJARMASIN.
SURVEI: Rombongan Disdik Balangan saat melakukan survei di Dusun Nanai. | FOTO: WAHYUDI/RADAR BANJARMASIN.

PARINGIN - Dinas Pendidikan Kabupaten Balangan, kembali memprogramkan pembangunan Sekolah Dasar Kecil (SDK), kali ini di daerah Desa Ajung Kecamatan Tebing Tinggi. Tepatnya di Dusun Nanai.

Terletak di ujung Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Balangan, berbatasan langsung dengan Kabupaten Kotabaru, Dusun Nanai dihuni sekitar 10 Kepala Keluarga. Ada belasan anak usia sekolah. Namun untuk bersekolah, mereka harus ke Desa Ajung, dengan jarak tempuh 1,5 jam jalan kaki.

Selasa (28/1), rombongan Dinas Pendidikan Kabupaten Balangan melakukan survei ke lokasi rencana pembangunan SDK di Dusun Nanai. Dipimpin langsung oleh Kepala Dimas Pendidikan Kabupaten Balangan, Sulaiman Kurdi.

“Untuk tahap awal mungkin kita bangunkan satu ruang kelas dan guru dulu,” ungkap Sulaiman Kurdi, didampingi Sekretaris Disdik Balangan, Abdul Basyid.

Namun sebelum melangkah pada tahap pembangunan sekolah, kata dia, pihaknya harus memastikan ketersediaan lahan di lokasi, baik aset pemerintah daerah atau hibah dari masyarakat setempat.

“Untuk itulah, survei lokasi ini dilakukan, sebagai gambaran awal kita mengestimasi anggaran yang diperlukan dalam pembangunannya,” ujar dia.

Ditambahkan Abdul Basyid, Dusun Nanai yang cukup sering dikunjungi wisatawan untuk mencoba arung keram menggunakan lanting bambu di sana, memunculkan gagasan untuk membangun sekolah berbasis pariwisata.

“Dengan begitu, bangunan tidak hanya bisa digunakan warga untuk kegiatan belajar mengajar, tapi juga dalam menjamu wisatawan yang datang,” paparnya.

Tokoh masyarakat setempat, Runtun menuturkan, ia dan warga lainnya tentu sangat senang dan bahagia dengan adanya rencana pendirian sekolah di tempatnya, karena anak-anak tidak perlu lagi menempuh perjalanan yang jauh untuk bersekolah di Desa Ajung.

“Kalau kondisi jalan sedang bersahabat, biasanya menuju sekolah bisa pakai sepeda motor, tapi kalau setelah diguyur hujan harus jalan kaki,” katanya.

Untuk menuju Dusun Nanai, rombongan Disdik harus menuju Desa Ajung terlebih dahulu menggunakan mobil. Dari Desa Ajung menuju Dusun Nanai yang melewati jalan setapak, rombongan harus menggunakan jasa ojek sepeda motor dari warga sekitar. Perjalanan melewati akses jalan yang cukup ekstrem berlangsung sekitar 20 menit.

Setelah selesai melakukan survei dan berbincang dengan warga setempat, rombongan yang juga diikuti petugas TNI, kepolisian dan Satpol PP ini, kemudian turun kembali ke Desa Ajung dengan menggunakan lanting bambu selama sekitar 1,5 jam. (why/ema)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X