Timbun Solar, Samsul dan Syamsuddin Digrebek

- Jumat, 31 Januari 2020 | 11:11 WIB
DIAMANKAN: Syamsuddin dan Samsul berurusan dengan hukum karena berbisnis solar. | Foto: Polsek Utara for Radar Banjarmasin
DIAMANKAN: Syamsuddin dan Samsul berurusan dengan hukum karena berbisnis solar. | Foto: Polsek Utara for Radar Banjarmasin

BANJARMASIN - Kepolisian Polsek Banjarmasin Utara menggerebek dua rumah di kawasan Kuin Utara Banjarmasin Utara, Selasa (28/1) malam sekitar pukul 23.00 Wita. Diduga dijadikan tempat penimbunan bahan bakar minyak bersubsidi.

Pengungkapan kasus ini berawal dari laporan masyarakat. Dipimpin Kapolsek Banjarmasin Utara AKP Gita Suhandi A dan Kanitnya Iptu Sandy langsung menyelidiki. Alhasil polisi menemukan sebuah rumah yang banyak menyimpan jeriken berisikan solar.

Pertama polisi menggerebek rumah Samsul (52) yang tinggal di Kuin Utara RT 12 Kelurahan Kuin Utara Banjarmasin Utara sekitar pukul 20.30 Wita. Dari Samsul polisi menemukan 550 liter solar yang dimuat dalam 65 jeriken isi 5 liter, kemudian 8 ember isi 15 liter, dua jeriken isi 20 liter, serta sebuah jeriken isi 30 liter dan isi 35 liter.

Tak jauh dari lokasi, polisi kembali menemukan lagi penimbunan. Tepatnya di rumah Syamsuddin (53). Dari Syamsuddin polisi menyita 1.110 liter solar. Disimpan dalam jeriken berbagai jenis dan ukuran.

Iptu Sandy mengungkapkan keduanya sama-sama menjalani bisnis solar ilegal. Hasil pemeriksaan diketahui jika solar ilegal tersebut didapatkan dari para motoris.

"Keterangan keduanya, mereka mendapatkan dari motoris-motoris kelotok. Barang itu dikumpulkan dulu atau ditimbun di rumah, lalu akan dijual. Mereka menjualnya melayani para kelotok yang beraktivitas di Sungai Alalak," terang Sandy, mewakili Kapolsek Banjarmasin Utara AKP Gita Suhandi A, kemarin (30/1).

Keduanya memberi keterangan bahwa solar itu diketahui mereka dari kencingan kapal-kapal Tugboat yang lego jangkar di perairan sungai Barito. "Dia jual Rp6.500 kepada orang. Sedangkan modalnya didapatkan dengan harga Rp6 ribu saja. Bisa saja dibarter dengan makanan sesuai jumlah barangnya.

Dalam sehari belum bisa ditentukan berapa bisa laku, karena skala penjualannya kecil hanya melayani pengguna perahu saja," terang Sandy. "Keduanya sehari-hari menjadi penjual makanan dan sambil mengecer solar. Itu usaha turun-temurun dari orang tua mereka," tambah Sandy.(lan/dye/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kejahatan Pecah Kaca Kembali Melanda Palangka Raya

Selasa, 19 Maret 2024 | 16:00 WIB
X