BANJARMASIN - Penanganan gelandangan dan pengemis (gepeng) serta anak jalanan (anjal) seakan setengah hati. Itulah yang dilihat Komisi IV DPRD Banjarmasin.
Tak salah. Karena kelihatannya memang begitu. Buktinya makin banyak saja gepeng yang berkeliaran di kota ini. Tak cuma mangkal di perempatan lampu merah. Tapi juga ke kafe-kafe, ritel modern hingga mendatangi rumah warga.
Ketua Komisi IV Matnor Ali mengatakan, dalam waktu dekat mereka akan memanggil Dinas Sosial (Dinsos). Sebagai mitra kerja mereka dalam hal penanganan gepeng dan anjal tersebut.
"Karena hingga saat ini belum juga tampak tindakan nyata," kata politikus Partai Golkar itu.
Padahal, menurut Matnor, pada akhir tahun tadi pemko berjanji segera bertindak. "Namun hingga saat ini belum juga dilakukan," katanya. Janji itulah yang ingin mereka tagih.
Komisi IV sebenarnya terbuka. Kalaupun ada kendala dalam penanganannya, maka mestinya dibicarakan. Agar bisa bersama-sama untuk mencari solusinya.
"Kami ingin tahu kenapa hingga saat ini belum dilakukan dan apa kendalanya," ucapnya.
Matnor menyatakan, mereka tak bisa tinggal diam. Karena keberadaan gepeng dan anjal ini membuat warga kota tak nyaman. Lebih-lebih, tidak bagus untuk iklim bisnis. "Ini masuk catatan kami untuk segera dibicarakan dan ditindaklanjuti," sebutnya.
Sementara itu, Kepala Dinsos Banjarmasin Iwan Ristianto berjanji segera melakukan penertiban. Ia juga bakal berkoordinasi dengan Satpol PP. Mengingat cakupan penyebaran gepeng cukup banyak di kota ini.
"Kami masih koordinasi dengan Satpol PP. Sambil melakukan pemetaan wilayah. Semoga dalam waktu dekat bisa dilaksanakan penertiban," ungkapnya. (nur/at/fud)
