Separuh Banua Lumpuh, Sejumlah Wilayah di Hulu Sungai Diterjang Luapan Air

- Jumat, 7 Februari 2020 | 14:28 WIB
SAYANG AYAM: Para wanita menyelamatkan ternak di tengah banjir yang ada di Kelurahan Kupang, Kecamatan Tapin Utara. | FOTO: RASIDI FADLI/RADAR BANJARMASIN
SAYANG AYAM: Para wanita menyelamatkan ternak di tengah banjir yang ada di Kelurahan Kupang, Kecamatan Tapin Utara. | FOTO: RASIDI FADLI/RADAR BANJARMASIN

TANJUNG - Daerah hulu sungai di Kalsel benar-benar menderita karena banjir. Hujan beritensitas tinggi yang mengguyur sejak Selasa (4/2) malam hingga Kamis (6/2) membuat sejumlah wilayah di banua anam mengakibatkan Banua terkepung air.

Sejumlah kawasan di Kabupaten Tabalong kebanjiran karena meluapnya air Sungai Tabalong. Kemarin, air bahkan mulai menggenangi pusat-pusat kota setelah membanjiri wilayah utara Tabalong.

Menuju lokasi banjir paling parah tidak bisa terjangkau dengan kendaraan bermotor. Seluruh jalan tertutup, terkecuali menggunakan perahu atau lanting. Kondisi paling parah terjadi di dua RT di Desa Nawin Kecamatan Haruai. Ketinggian banjir mencapai atap rumah mereka. beruntungnya, warga sudah dievakuasi ke tempat aman.

Sekretaris Daerah Tabalong, yang juga sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabalong, H Abdul Mutalib Sangadji mengatakan, seluruh personel dikerahkan untuk membantu warga." termasuk TNI dan Polri membantu," katanya.

Dalamnya ketinggian luapan air di pemukiman membuat warga tidak lagi bisa beraktivitas sebagaimana biasa. Pemda setempat membuka dapur umum untuk warga yang terdampak. Puluhan ribu nasi bungkus disediakan.

Banjir juga merusak sejumlah jembatan di Tabalong. Jembatan gantung Desa Kapar sempat miring karena tersangkut batang batang pohon yang terbawa aliran sungai. Satu jembatan larut berada di Desa Hayub Kecamatan Haruai. Sedangkan dua jembatan lainnya berada di Kampung Sialing, Kecamatan Haruai dan Jembatan Kalingan Desa Panaan, Kecamatan Bintang Ara rusak parah, lantaran jembatan terputus.

Kepala Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan, Wahyu Hidayat mengatakan, sudah mendapatkan laporan terkait hal ini. "Baru satu yang kami tinjau, yang di Hayub," katanya yang menambahkan segera menginventarisir kerusakan jembatan lainnya.

Ia menjelaskan, kondisi jembatan di Desa Hayub menuju Ribang 1 itu sebelumnya hanya rusak parah, tapi karena derasnya aliran sungai akhirnya larut terbawa air. "Jika memang tidak ada lagi, kami akan mengusulkan supaya masuk dalam dana tidak terduga, supaya bisa dibangunkan jembatan baru," terangnya.

Menejer PLN Cabang Tanjung, Topan memberitahukan pihaknya harus memadamkan listrik di lokasi banjir. Setidaknya ada 27 desa yang terkena dampaknya. "Seluruhnya ada 69 buah gardu termasuk lima gardu BTS yang dipadamkan," ujarnya.

Dia berharap warga bisa memaklumi. Pasalnya cukup berbahaya jika listrik menyala saat banjir. PLN sendiri berharap warga bisa beraktifitas seperti biasa dan terdampak musibah bisa bersabar.

Banjir besar yang terjadi di Kabupaten Tabalong dan beberapa wilayah di Kabupaten Balangan juga membuat warga di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) khususnya yang bermukim di bantaran sungai, mulai was-was.

Hal ini karena air dua sungai yang membelah Kota Amuntai, yakni Negara dan Balanga menunjukkan kenaikan yang signifikan Kamis (6/2) kemarin.

"Meski air naik. Namun Alhamdulillah kediaman kami masih aman dari jangkauan air luapan sungai. Namun kami tentu was-was," kata Putra warga Pekapuran Kecamatan Amuntai Utara.

Meski demikian dirinya tetap melakukan antisipasi dengan mengamankan barang dan dokumen berharga termasuk peralatan listrik.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X