BATULICIN – PT Arutmin Indonesia Tambang Batulicin menyelenggarakan seminar tentang keselamatan pertambangan di Hotel Ebony Kota Batulicin, Kamis (6/2) kemarin.
Seminar tersebut merupakan salah satu rangkaian peringatan bulan K3 Nasional yang jatuh pada tanggal 12 Januari – 12 Februari 2020 dengan menghadirkan nara sumber yang profesional di bidangnya masing-masing. Seperti Dr. Lana Saria, S.Si, M.Si, Warid Nurdiansyah, S. KM., OHS.M.Sc dan Topan Satria Gumilang, S.T.
Seminar ini sendiri mengusung tema “Optimalisasi Kemandirian Masyarakat Berbudaya K3 pada Era Revolusi Industri 4.0 Berbasis Teknologi Informasi”.
Acara dimulai dengan adanya penampilan video overview proses kegiatan penambangan dan dibuka oleh Kepala Teknik Tambang (KTT) Batulicin, Iwan Sugiarto K. PT Arutmin Indonesia Tambang Batulicin dalam tiga tahun terakhir nihil kejadian LTI. “Namun hal ini tidak membuat kita sombong karena hari ini kita selamat bukan berarti kita beruntung akan tetapi karena kesadaran kita terhadap keselamatan,” ujarnya.
Dalam materi Pengamanan Area Pasca Tambang, pemerintah saat ini berfokus kepada keselamatan pasca tambang salah satunya adalah pengamanan lubang bekas tambang.
“Hal ini bertujuan untuk menghindari dan mengurangi kejadian yang tidak diinginkan seperti halnya anak-anak yang tenggelam di pit lake (danau pasca tambang),” ujar Lana Saria selaku Kepala Subdirektorat Keselamatan Pertambangan Kementerian ESDM.
Kepala Seksi Keselamatan Pertambangan Kementerian ESDM, Warid Nurdiansyah menyampaikan bahwa kondisi kinerja keselamatan pertambangan sudah meningkat dari 3 tahun belakangan. Filosofi kecelakaan yang disampaikan adalah hal yang penting dalam kecelakaan bukan menyalahkan siapa yang menyebabkan terjadinya kecelakaan akan tetapi mencari apa yang menyebabkan terjadinya kecelakaan.
“Era saat ini bukanlah dimana era zaman dulu yang saling menyalahkan, adanya satu kecelakaan yang terjadi menjadi tanggung jawab bersama,” ujarnya.
Topan Satria Gumilang selaku Inspektur Tambang Dirtekling Minerba Kementerian ESDM menambahkan peningkatan kebijakan keselamatan akan linier dengan peningkatan produktivitas, akan tetapi belum tentu peningkatan produksi akan linier dengan kebijakan keselamatan. (ist/mat/ema)