BANJARBARU – Belum genap dua bulan plafon di ruang kantor Swargaloka diperbaiki, sudah berlubang dan berjamur. Akar masalahnya atap gedung di atas yang bocor. Air hujan menembus plafon.
Pengelola Swargaloka sudah melapor kepada pihak kontraktor pelaksana yang melakukan renovasi. Atap yang bocor sempat diperbaiki. Namun, nyatanya rusak kembali. "Sekitar satu bulan lalu sudah diperbaiki oleh tukang. Yang diperbaiki cuma talang di atas. Sepertinya itu tidak bertahan lama. Alhasil kembali bocor," kata Erliyanoor, pengelola Swargaloka, Sabtu (8/2) pagi.
Melihat keadaan plafon semakin parah, pengelola Swargaloka kembali melapor kepada kontraktor. "Tetapi setelah kami mengadu ke kontraktor yang mengerjakan, sampai sekarang belum ada tanggapan," ungkapnya.
Sebelumnya pihak pengelola Swargaloka sudah mengingatkan kepada kontraktor agar atapnya diganti dengan yang baru. Kondisinya sudah tua. "Tapi malah nggak diganti. Padahal sudah kami kasih tahu sebelum memasang plafon baru. Atapnya diperbaiki dulu, karena bocor. Tapi, nggak digubris," ceritanya.
Apalagi sekarang musim hujan. Jika dibiarkan, plafon bisa jebol. "Bisa nggak sampai satu bulan sudah jebol," tebaknya.
Kontraktor Pelaksana Renovasi Gedung Swargaloka, Ahmad Rezani mengatakan atap ini sebenarnya tidak masuk perencanaan anggaran perbaikan. Atas dasar itu pihaknya tidak melakukan penggantian atap.
"Atap tidak termasuk item yang diperbaiki, dan tidak dianggarkan. Kami hanya memperbaiki apa yang sudah dianggarkan. Kalau pengelola Swargaloka meminta kami untuk mengganti atap boleh saja, tapi sifatnya kami sedekah," kata Reza kepada Radar Banjarmasin.
Reza menambahkan soal plafon yang rusak di Swargaloka, pihaknya siap memperbaiki karena masih dalam masa pemeliharaan. Namun pihaknya mengaku belum menerima laporan dari pihak pengelola Swargaloka. "Kalau ada laporan segera kami kirim tukang untuk memperbaiki," katanya.(mal/dye/ema)