Blok Sebuku: Kabar Bagi Hasil Antara Maret-April

- Minggu, 9 Februari 2020 | 09:58 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

BANJARMASIN - Akhirnya yang diharapkan Kalsel untuk mendapat jatah dari hasil ekplorasi migas di Blok Sebuku di Pulau Lari-Larian, Kotabaru menemui titik terang. Bahkan diperkirakan jatah tersebut diberikan pada bulan Maret mendatang.

Jatah hasil ekplorasi migas Blok Sebuku ini didapat Kalsel melalui skema Participating Interest (PI) yang ditangani PT Dangsanak Banua Sebuku (DBS) sebagai perusahaan daerah yang dibentuk oleh Pemprov Kalsel sejak tahun 2016 lalu.

“Ini kabar baik yang harus diketahui masyarakat Kalsel, khususnya warga Kotabaru. Kami perkirakan kalau tak akhir bulan Maret, atau awal bulan April mendatang,” beber Direktur Utama PT Dangsanak Banua Sebuku, Adi Kartika, di Banjarmasin, Jumat (7/2).

Dia membeberkan, kabar membahagiakan ini didapat pihaknya, setelah pada 24 Januari tadi bersama PT Sulbar Energi Malaqbi (SEM) yang merupakan perusahaan pengelola PI dari Sulawesi Barat (Sulbar) bertemu Presiden Mubadala Petroleum. Perusahaan ini sendiri adalah kontraktor kegiatan eksplorasi migas di Blok Sebuku. “Tinggal menunggu persetujuan menteri,” imbuhnya.

Saat itu terangnya, DBS bersama SEM melakukan uji tuntas dari proyeksi ke depan, prospek, laporan keuangan hingga data-data teknis. Setelah itu, baik DBS maupun SEM tinggal menunggu penawaran resmi dari PT Mubadala Petroelum sebagai partner mengelola blok sebuku.

Sebelum pertemuan itu sendiri, Adi mengaku pada tahun 2019 sudah bertemu juga dengan Presdir Mubadala Petroleum, Abdel Hamidi untuk membahas hal yang sama. “Jauh sebelum open data room. Dia menjanjikan di kuartal pertama Tahun 2020 ini. Kami anggap bulan Maret atau April,” tambahnya.

Lalu berapa yang didapat oleh Kalsel? Adi mengaku belum bisa memastikan. Pasalnya, masih ada tahapan selanjutnya. Termasuk persetujuan dari menteri. “Kuncinya ada di persetujuan Menteri. Kami tinggal menunggu," tukasnya.

Adi mengungkapkan, percepatan mendapatkan PI ini dibantu dan melibatkan  konsultan profesional dari ITB yang sudah sangat berpengalaman di dunia migas. “Kami tegaskan Kalsel bukan diam saat ini. Tapi terus mengupayakannya,” tegasnya.

Sekadar diketahui, saham PT Mubadala Petroleum dimiliki tiga perusahaan. Sebanyak 70 persen PT Pearl oil, 15 persen milik Inpex South Makassar dan Total E & P Sebuku menguasai 15 persen.

Sementara nilai investasi dalam pengelolaan Blok Sebuku ini mencapai 500 Dolar AS atau sekitar Rp5 triliun lebih. Adapun cadangan potensi gas bumi setara 370 miliar kaki kubik, dengan perkiraan produksi per hari 100 juta standar kaki kubik. Sedangkan produksi kondesat 94 barel minyak per hari atau 34.310 barel per tahun. (mof/bin/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X