Jokowi Ingin ada Jalan Tol dari Kalsel ke Ibu Kota Negara baru, Banjarbaru-Penajam Bisa Tembus 3 Jam

- Minggu, 9 Februari 2020 | 10:03 WIB
Presiden RI Joko Widodo saat meladeni para tamu undangan berfoto usai acara puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2020 yang digelar di Halaman Kantor Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Sabtu (8/2). | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN
Presiden RI Joko Widodo saat meladeni para tamu undangan berfoto usai acara puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2020 yang digelar di Halaman Kantor Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Sabtu (8/2). | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN

Dalam kehadirannya di puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2020 yang digelar di Halaman Kantor Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Sabtu (8/2), Presiden RI Joko Widodo membuka wacana pembangunan jalan tol untuk menyambungkan Kalsel dengan Ibu kota Negara Indonesia (IKN) baru di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim.

"Saya sudah tanya ke Pak Gubernur Kalsel berapa jam dari sini ke Kaltim jika dibangun jalan tol. Kata Pak Gubernur tiga hingga empat jam saja. Bahkan dari Batulicin, bisa tembus 1,5 jam," kata Presiden saat memberikan sambutan dalam acara yang dihadiri oleh ribuan insan pers, puluhan duta besar negara sahabat dan sejumlah menteri kabinet Indonesia Maju tersebut.

Dia mengaku baru mengetahui bahwa posisi antara Kabupaten Penajam Paser Utara dan Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu serta Kotabaru di Kalsel sangat mepet. "Kondisi jarak yang dekat ini tentu memudahkan kita untuk mengintegrasikan antar wilayah di Kalimantan khususnya Kaltim dan Kalsel," jelasnya.

Lebih lanjut pria yang akrab disapa Jokowi ini menegaskan bahwa pemerintah saat ini sangat serius menyiapkan Ibu Kota Negara yang membawa teknologi, inovasi dan sistem kerja yang baik.

"Pemindahan ibu kota negara akan menunjukkan keunggulan kita sebagai bangsa. Karena kita tidak hanya sekadar memindahkan gedung, kantor, lokasi ataupun orang. Akan tetapi, kita ingin menginstal sebuah sistem,  sehingga terjadi perubahan pola pikir, pola kerja dan kecepatan dalam bekerja," tegasnya.

Dia mengungkapkan, berdasarkan desain yang terpilih dari 257 yang ikut dalam sayembara, pemerintah menetapkan gaya hidup perkotaan abad 21 yang rendah karbon di ibu kota negara baru. "Selain itu, peduli lingkungan yang hijau, green city, smart city dan kompleks city," ungkapnya.

Bukan hanya itu, Jokowi juga menginginkan di ibu kota negara yang baru nanti semua kendaraan bertenaga listrik, ramah dengan pejalan kaki, ramah dengan orang yang bersepeda dan dekat dengan alam. "Kita juga ingin menjadikan momentum perpindahan ibu kota negara untuk transformasi ekonomi baru yang berbasis riset dan inovasi," bebernya.

Dia menjelaskan, untuk mewujudkan hal itu, kantor-kantor pemerintahan di IKN baru nantinya menjadi smart office. Selain itu juga dibangun klaster-klaster riset dan inovasi kelas dunia. "Di sana juga dibangun universitas riset kelas dunia," jelasnya. 

Selain di kawasan IKN baru, Jokowi menyampaikan bahwa fasilitas-fasilitas pendukung juga dibangun di daerah sekitarnya. Termasuk di wilayah Kalsel. "Tadi Pak Gubernur Kalsel menyampaikan telah menyiapkan 300 ribu hektare lahan apabila masih butuh tambahan untuk ibu kota negara. Masih ndusel terus ke presiden, berarti masih belum terima (Kalsel tidak dipilih jadi ibu kota negara) kelihatannya," ucapnya disambut gelak tawa tamu yang berhadir.

Sementara itu, dalam sambutannya, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor menuturkan bahwa Kalsel merasa senang dan bahagia ketika Presiden RI menetapkan ibu kota negara baru di Kalimantan Timur. "Padahal kita ingin sekali (IKN baru) di Kalsel, tapi sebagai masyarakat yang religius dan bersyukur kita tdak pernah putus asa. Walaupun bukan sebagai ibu kota negara, tapi Kalsel jadi gerbangnya," tuturnya.

Menurutnya, pada zaman dulu ada delapan provinsi di Indonesia yang setia dalam kesatuan Indonesia. Salah satunya adalah Kalimantan. "Dulu hanya ada Kalimantan, tidak ada Kalsel, Kaltim, Kalteng apalagi Kaltara. Tapi pusatnya berada di Kalsel, jadi pas kalau Kalsel sebagai pintu gerbang," pungkasnya. (ris/bin/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X