Kebakaran Beruntun 4 Gedung Sekolah di HST: Curiga Disengaja, Datangkan Tim Ahli Forensik dari Surabaya

- Minggu, 9 Februari 2020 | 10:08 WIB
INVESTIGASI: Polres HST, bersama jajaran Polda Kalsel dan tim ahli Laboratorium Forensik Polri Cabang Surabaya, melakukan pemeriksaan terkait musibah kebakaran yang menimpa beberapa gedung sekolah di Kabupaten HST. | Foto: Wahyu Ramadhan/Radar Banjarmasin
INVESTIGASI: Polres HST, bersama jajaran Polda Kalsel dan tim ahli Laboratorium Forensik Polri Cabang Surabaya, melakukan pemeriksaan terkait musibah kebakaran yang menimpa beberapa gedung sekolah di Kabupaten HST. | Foto: Wahyu Ramadhan/Radar Banjarmasin

Kebakaran yang menghanguskan gedung sekolah di Kabupaten Hulu Sungai Tengah beberapa hari terakhir, membuat jajaran Kepolisian Resor Hulu Sungai Tengah bekerja ekstra. Pada Rabu (5/2) yang mendung, tim ahli dari Laboratorium Forensik Polri Cabang Surabaya datang untuk menyelidiki.

-- Oleh: WAHYU RAMADHAN, Barabai --

Di belakang garis polisi, petugas tampak sibuk meneliti puing-puing bekas kebakaran. Perhatian para personel tim ahli Laboratorium Forensik Polri Cabang Surabaya itu tertuju pada ruang guru dan dua ruang kelas di SDN 2 Banua Jingah.

Sekolah itulah yang pertama kali terbakar. Tepatnya, sehari sebelum tiga sekolah lain di Kabupaten HST terbakar hampir berbarengan pada Senin (3/2) dini hari lalu.

Sama seperti tiga sekolah lain yang terbakar belakangan, SDN 2 Banua Jingah pun terbakar pada dini hari. Si jago merah melalap tiga ruangan. Satu ruang guru dan dua ruang kelas. Itulah yang lantas menjadi fokus perhatian tim ahli forensik dari Surabaya.

Ditemui Radar Banjarmasin di sela-sela pemeriksaan, Plt (pelaksana tugas) Kepala SDN 2 Banua Jingah Abdul Latif menyebut bahwa api pertama kali muncul dari ruang guru.

“Kemudian membakar ruang kelas II dan ruang kelas I. Masing-masing ruang kelas dihuni sepuluh murid. Kini, seluruh murid di dua kelas itu terpaksa harus belajar di perpustakaan,” ungkapnya.

Di sekolah itu, tim forensik dari Surabaya bekerja selama tiga jam. Yakni, mulai pukul 14.00 hingga pukul 15.00 WITA. Tim yang didampingi jajaran personel Polda Kalsel, melakukan banyak kegiatan. Mulai dari mengumpulkan benda-benda yang kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik transparan, mewawancarai sejumlah orang, hingga memotret benda-benda dan ruangan yang diperiksa dari berbagai sudut.

Hasilnya, ada sepuluh benda yang dibawa tim ahli untuk nantinya diperiksa di Laboratorium Forensik. Di antaranya adalah kabel, kipas angin yang hangus terbakar, besi, arang, dan sebuah gembok yang masih tampak terkunci.

Pemeriksaan yang sama juga dilakukan di tiga gedung sekolah lainnya. Yakni, MAN 1 HST, SDN 1 Barabai Timur, dan SDN 2 Barabai Timur. Tiga sekolah tersebut terbakar dalam waktu hampir bersamaan pada Senin dini hari lalu.

Di MAN 1 HST, si jago merah melalap sembilan ruangan. Mulai dari ruang kelas, laboratorium komputer, laboratorium menjahit, ruang guru, gudang, toilet, hingga kantin. Dari keterangan guru MAN 1 HST, Darwis, api pertama kali menjilat ruang Kelas II Jurusan Agama.

“Saya mendengar bunyi ‘kretek-kretek’. Penasaran, saya keluar rumah. Ternyata ada api. Ketika saya berlari untuk memberitahukan orang-orang, api sudah dengan cepat menyebar ke ruangan lain,” beber lelaki yang kediamannya berdampingan dengan gedung MAN 1 HST itu.

Sementara, di SDN 1 Barabai Timur dan SDN 2 Barabai Timur, api keburu padam sebelum sempat mengamuk. Peristiwa itu diketahui oleh masing-masing petugas kebersihan sekolah dan satpam pada pagi harinya.

Dari dua TKP ini pula muncul dugaan unsur kesengajaan. Di SDN 1 Barabai Timur, misalnya. Bekas terbakar tampak pada dua titik. Pintu kantin bagian kiri bawah dan tirai musala sekolah. Sementara di SDN 2 Barabai, bekas hitam terbakar nampak jelas di pintu musala yang bangunannya berada di tengah-tengah lapangan.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X