Bersuhu Tubuh Tinggi Setelah Pulang Dari Cina, 4 Mahasiswa Dipantau Dinkes

- Senin, 10 Februari 2020 | 11:09 WIB
BINCANG-BINCANG: Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten HST, bersama dengan jajaran Puskesmas Kecamatan Pandawan, mengunjungi kediaman MFA (empat dari kiri). | Foto: Dinas Kesehatan for Radar Banjarmasin
BINCANG-BINCANG: Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten HST, bersama dengan jajaran Puskesmas Kecamatan Pandawan, mengunjungi kediaman MFA (empat dari kiri). | Foto: Dinas Kesehatan for Radar Banjarmasin

BANJARBARU - Isu Virus Corona atau Novel Coronavirus (nCov) telah sampai ke Banua. Empat mahasiswa asal Kalsel yang datang dari Cina tengah dipantau oleh Dinas Kesehatan lantaran terdeteksi bersuhu badan panas di atas rata-rata saat tiba di Bandara Internasional Syamsudin Noor, Sabtu (8/2) tadi.

Suhu badan empat mahasiswa berasal dari Kabupaten Tapin, Tanah Laut, Tabalong dan Hulu Sungai Tengah tersebut diketahui panas tinggi ketika melintasi alat Thermal Scanner atau pemindai suhu tubuh yang dipasang Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Banjarmasin di terminal kedatangan bandara.

Karena bersuhu tubuh panas, keempat mahasiswa berinisial MFA, MS, AY dan MSN itu langsung dibawa oleh Dinas Kesehatan untuk penanganan lebih lanjut dan dilakukan pengawasan selama masa inkubasi 14 hari di daerah asal masing-masing. Hal ini dilakukan guna memastikan apakah mereka terjangkit virus corona atau tidak.

Saat dikonfirmasi terkait kabar tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Muslim tak menampik bahwa ada empat mahasiswa dari Cina terdeteksi bersuhu tubuh panas. Namun, dia menolak jika Dinkes disebut mengawasi keempat mahasiswa tersebut.

"Kami hanya melakukan pemantauan, bukan pengawasan. Sebab, kemungkinan mereka tidak terinfeksi virus corona. Karena walaupun panas, tapi saat diperiksa suhu tubuh mereka di bawah 38 derajat celsius," katanya.

Dia mengungkapkan, pemantauan dilakukan hanya untuk antisipasi. Pasalnya, keempat mahasiswa tersebut sebenarnya sudah dinyatakan sehat oleh otoritas bandara di Thailand dan Soekarno Hatta.

"Jadi mereka ini bukan dari Wuhan. Tapi dari Nanjing, China. Sehingga, saat libur kuliah mereka boleh pulang via Thailand dan Jakarta. Dari sana mereka dinyatakan sehat," ungkapnya.

Muslim tak yakin ke empat mahasiswa itu bisa pulang ke Banua jika mereka dari Wuhan. "Kalau dari Wuhan mereka pasti ikut rombongan yang dikarantina di Natuna," kata Muslim.

Lalu bagaimana kondisi mereka saat ini? Dia mengungkapkan, berdasarkan informasi dari Dinkes masing-masing daerah yang memantaunya keempat mahasiswa tersebut dalam kondisi baik-baik saja. "Karena saat diperiksa juga tidak ada gejala terinveksi virus, seperti demam dan lain-lain," ungkapnya.

Meski begitu, Muslim menyampaikan, selama masa pemantauan para mahasiswa itu diminta menggunakan alat pelindung diri, seperti masker. "Mereka juga diminta makan makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh," pungkasnya.

---

Diawasi Selama 14 Hari

SEMENTARA ITU, begitu mendengar kabar tersebut Dinas Kesehatan HST setempat langsung melakukan koordinasi dan antisipasi dengan pihak Puskesmas untuk melakukan investigasi. Salah satunya, yakni dengan mengunjungi kediaman MFA di Kecamatan Pandawan, kemarin (9/2) sore.

“Dari hasil yang didapat, kondisi MFA tampak sehat,” beber Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (Kabid P2P) di Dinas Kesehatan Kabupaten HST, Salahuddin.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X