Meski Tak Bisa Mempertandingkan Beberapa Cabor, Papua Keberatan Opsi Co-Host PON

- Selasa, 11 Februari 2020 | 10:19 WIB
BISA BATAL; Pemprov Papua menyatakan keberatannya atas opsi Co-Host PON XX 2020 yang diajukan oleh Jawa Timur.
BISA BATAL; Pemprov Papua menyatakan keberatannya atas opsi Co-Host PON XX 2020 yang diajukan oleh Jawa Timur.

BANJARMASIN – Tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020, provinsi Papua merasa keberatan dengan adanya opsi co-host. Yakni, provinsi lain yang bertindak sebagai mitra tuan rumah PON XX 2020 untuk menggelar sejumlah cabang olahraga (cabor) yang batal dipertandingkan di Papua.

Sebelumnya, Provinsi Jawa Timur (Jatim) mengajukan diri sebagai co-host PON XX 2020 untuk mempertandingkan cabor yang dicoret di Papua, yakni balap sepeda, bridge, gate ball, soft tennis, woodball, ski air, tenis meja, petanque, dansa, golf, dan bowling.

Tak tanggung-tanggung, Pemprov Papua menyatakan keberatannya melalui surat resmi yang ditujukan kepada Presiden RI, Joko Widodo dan ditembuskan ke Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI.

“Dalam surat tersebut, Pemprov Papua menegaskan keberatannya dengan rencana mempertandingkan sepuluh cabor yang dicoret ke Jatim. Alasannya, mereka menilai pelaksanaan PON XX 2020 di Papua merupakan bentuk kepercayaan negara kepada masyarakat Papua,” sebut M Fitri Hernadi, Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalsel, beberapa waktu lalu.

Menurut Fitri, surat keberatan dari Pemprov Papua ini tentu akan berdampak pada tiap daerah yang menginginkan agar cabor yang dibatalkan digelar di Papua supaya digelar di Jatim. “Tak terkecuali juga buat Kalsel. Karena, untuk di Kalsel, cabor balap sepeda, ski air, dan gate ball sudah bangkit semangatnya. Sebelumnya, atlet dan Pengprov tiga cabor tersebut kecewa karena dicoret di Papua,” sebutnya.

Namun demikian, Fitri mengakui Pemprov Kalsel tak bisa mengintervensi hal ini.

“Pelaksanaan PON XX 2020 ini merupakan hak Papua sebagai tuan rumah. Kalsel tinggal mengikuti saja. Kecuali memang nanti ada instruksi khusus dari Presiden Jokowi, mungkin ceritanya bakal lain lagi. Intinya Kalsel hanya menunggu perkembangan dan ikut kepada keputusan negara,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Provinsi Ikatan Sport Sepeda Indonesia (Pengprov ISSI) Kalsel, H Zuhdi mengakui kecewa dengan keberatan Pemnprov Papua tersebut.

“Kalau seperti ini, bagaimana olahraga nasional bisa maju. Seharusnya, kalau ada provinsi lain yang bersedia jadi co-host, maka harus didukung. Menurut saya, ini bukan menunjukkan kelemahan Papua sebagai tuan rumah utama PON XX 2020 Papua,” tandasnya.(oza/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X