Serangan DBD Mulai Mewabah di Banjarmasin

- Rabu, 12 Februari 2020 | 10:21 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

BANJARMASIN – Serangan demam berdarah dengue (DBD) mulai kembali mewabah di kota ini. Dari awal Januari hingga Februari, setidaknya sudah ada delapan pasien yang dilarikan ke rumah sakit.

Penderitanya bukan orang dewasa. Tapi, anak-anak. Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, usia yang terserang antara lima sampai 15 tahun. “Ada peningkatan kasus DBD. Tapi, tidak ada yang meninggal dunia," kata Kepala Dinkes Banjarmasin, Machli Riyadi.

Jika menengok 2019 lalu, memang ada potensi peningkatan kasus. Sepanjang tahun lalu hanya mencatat angka 35 kasus DBD. Satu di antaranya meninggal dunia.

Untuk awal tahun ini, dominasi kasus DBD terjadi di Banjarmasin Barat. Mengingat di kawasan tersebut terdapat banyak rawa yang kerap dijadikan nyamuk untuk bersarang.

Machli menyebut mereka tak akan tinggal diam. Penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aegypti ini dianggap lebih berbahaya daripada virus Corona. Orang yang positif terserang DBD wajib menjalani masa inkubasi selama 14 hari. Jika tak ditangani serius, maka bisa mengakibatkan kematian. "DBD ini sangat berbahaya, karena mematikan," sebutnya.

Dinkes akan menyebar surat edaran ke puskesmas-puskesmas di kota ini. Harus meningkatkan kewaspadaan terhadap DBD. Termasuk juga masyarakat.

Dalam upaya pencegahan, Dinkes juga terus menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) plus dan fogging. "Gerakan PSN harus dilaksanakan serentak," katanya.

Salah satunya membersihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Seperti penampungan air atau tumpukan sampah. Menurut Machli, fogging saja tak cukup. Hanya membunuh nyamuk biasa. Sedangkan jentik dan telur masih biasa bersembunyi.

“Jumlahnya bisa ratusan. Begitu kena air, berkembang biak jadi banyak nyamuk. Paling efektif, ya dengan PSN plus itu,” katanya.

Machli coba memberi tips untuk mencegah berkembangbiaknya nyamuk Aedes Aegypti. Dengan menerapkan 3M plus. Menguras bak mandi, mengubur kaleng bekas, dan menutup bak penampungan air.

"Hal ini penting dilakukan untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk. Karena di tempat-tempat seperti itulah biasanya nyamuk-nyamuk ini bersarang," tuntasnya.(nur/dye/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pelanggar Perda Ramadan di HSS Turun Drastis

Selasa, 16 April 2024 | 14:40 WIB

Investor Masuk, Orientasi PAM Bandarmasih Berubah?

Senin, 15 April 2024 | 17:00 WIB

Liburan di HST, Wisata Air Jadi Favorit Pengunjung

Senin, 15 April 2024 | 14:00 WIB
X