BANJARMASIN - Rencana pembangunan Pusat Jantung Terpadu (PJT) di RSUD Ulin Banjarmasin sudah matang. Tidak hanya lokasi untuk pembangunan. Tapi, juga ketersediaan dokter spesialis jantung dan perawat tetapnya.
“Perawat 48 orang, dan sepuluh dokter sudah kami siapkan untuk ditugaskan di PJT,” ungkap Direktur RSUD Ulin Banjarmasin, Suciati, kemarin (11/2) siang.
Perawat dan dokter itu sudah terlatih dengan baik. Mereka mengikuti pelatihan di Rumah Sakit Harapan Kita. Selain itu, juga ada dokter lainnya. “Mereka magang 6 bulan di Rumah Sakit Jantung (RSJ) Harapan Kita,” jelasnya.
Menurutnya, penanganan penyakit jantung tidak bisa sembarangan. Dibutuhkan petugas medis yang ahli. Apalagi biasanya tidak hanya menderita satu penyakit saja. Biasanya komplikasi dengan penyakit lain. Makanya dokter ahli lainnya juga sudah disiapkan. “PTD itu bukan hanya jantung saja. Tapi, juga ada penyakit lainnya,” jelasnya.
PJT akan dibangun di sebelah Instalasi Gawat Darurat (IGD). Tinggi gedung 8 lantai. Lantai dasar perluasan IGD. Lantai dua Poli. Lantai tiga ruang tindakan. Lantai empat dan lima kamar operasi dan ICCU. Lantai enam dan tujuh untuk perawatan. Sedangkan lantai delapan untuk kantor dokter. “Bisa menampung 40 orang, baik operasi, maupun yang rawat inap," sebutnya.
Demi memastikan kelayakannya, rombongan Komisi IV DPRD Kalsel dan Dirut RSUD Ulin Banjarmasin berangkat ke RSJ Harapan Kita, kemarin. RSJ di Jakarta itu merupakan rumah sakit spesialis menangani penyakit jantung di Indonesia. Anggota dewan ingin membandingkannya.
"Kami ingin melihat semua kesiapan dokumen perencanaan yang mereka buat terkait PJT," kata Ketua Komisi IV, M Lutfi Syaifuddin. “Kami ingin memastikan kesiapan tenaga medisnya. Termasuk lokasi pembangunan gedungnya,” tuntasnya.(gmp/dye/ema)
