Sudah 35.161 Jiwa yang Terdampak, Pemprov Rancang Penanganan Banjir Se-Kalsel

- Rabu, 12 Februari 2020 | 12:28 WIB
MANDI DEPAN RUMAH: Warga Kelurahan Kupang, Tapin bercengkerama sambil mandi saat banjir Tapin, baru-baru tadi. | FOTO: RASIDI FADLY/RADAR BANJARMASIN
MANDI DEPAN RUMAH: Warga Kelurahan Kupang, Tapin bercengkerama sambil mandi saat banjir Tapin, baru-baru tadi. | FOTO: RASIDI FADLY/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Banjir di Banua belum juga surut. Dari data BPBD Kalsel, sejak Januari hingga 10 Februari 2020 tercatat ada 121 peristiwa banjir yang terjadi di Kalsel. Dari jumlah itu, sedikitnya 12.427 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak, dengan total 35.161 jiwa.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kalsel Wahyuddin melalui Kabid Kedaruratan dan logistik BPBD Kalsel A Salam menyebut, daerah yang paling banyak terjadi musibah banjir ialah Kabupaten Tabalong. Dengan total mencapai 69 kejadian. "Di Tabalong jumlah yang terdampak 8.941 KK," katanya.

Meski begitu, dia menyebut besar kemungkinan jumlah yang terdampak di Kabupaten Tabalong ini akan disusul oleh Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU). Dengan melihat kondisi banjir di Kabupaten HSU saat ini, dia memperkirakan warga yang terdampak banjir di sana akan mencapai 10 ribu KK.

"Karena debit air di sana saat ini terus naik. Tingginya ada yang mencapai 120 sentimeter. Pergerakan air di HSU juga sangat cepat," bebernya.

BPBD Provinsi Kalsel juga telah memprediksi ada dua wilayah di Kabupaten HSU yang akan terdampak banjir paling parah. Alasannya, karena memiliki dataran rendah sehingga menjadi lokasi tumpuan air.

"Diperkirakan yang terdampak parah nanti di Alabio, Kecamatan Sungai Pandan dan Kecamatan Danau Panggang. Di sana bisa terendam hingga berbulan-bulan dengan kondisi sekarang," beber Salam.

Lanjutnya, pihaknya sebenarnya telah memprediksi banjir yang terjadi di Kabupaten HSU mengingat hal itu selalu terjadi setiap tahunnya. "Faktor utama banjir di Kabupaten HSU karena air turunan dari Tabalong dan Balangan," ujarnya.

Dia mengungkapkan, pada Selasa (11/2) kemarin banjir di Kabupaten HSU telah ditetapkan dalam status tanggap darurat. Artinya, seluru sektor maupun komponen akan turun langsung untuk melakukan penanganan.

"Kami dari BPBD Provinsi juga terus membantu mengevakuasi warga yang terdampak. Juga dalam beberapa hari ke depan akan mengirim logistik bantuan dari gubernur untuk para korban," ungkapnya.

Selain di Amuntai, Tabalong dan Balangan, Salam menyebut banjir juga masih menggenangi sejumlah wilayah di Kabupaten Banjar, Tanah Laut dan Tanah Bumbu. "Hanya saja saat ini Amuntai yang paling parah. Kalau di daerah lain, Pemda setempat masih bisa menanganinya sendiri," sebutnya.

Sementara itu, terkait cuaca saat ini, Stasiun Meteorologi Kelas II Syamsudin Noor, kemarin mengeluarkan peringatan dini terkait kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem di beberapa wilayah.

Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas II Syamsudin Noor Uli Mahanani menyampaikan, potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang diprediksi terjadi di Banjarmasin, Batola, Banjar, Tanah Laut dan Tanah Bumbu pada Rabu (12/2) hingga Kamis (13/2).

---

Pemprov Rancang Penanganan Banjir Se-Kalsel

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

X