PDAM; Bukan Perusahaan Daerah Air Mandi

- Jumat, 14 Februari 2020 | 10:58 WIB
JARINGAN PDAM: Karyawan PDAM Bandarmasih memperbaiki jaringan Jalan Ahmad Yani kilometer dua. | DOKUMEN RADAR BANJARMASIN
JARINGAN PDAM: Karyawan PDAM Bandarmasih memperbaiki jaringan Jalan Ahmad Yani kilometer dua. | DOKUMEN RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Pelayanan air minum di Banjarmasin masih banyak dikeluhkan masyarakat. Dari pipa bocor sampai air keruh. Masih perlu ditingkatkan pengelolaan dan pelayanannya.

Karena itu, Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalsel mengajak direksi PDAM Bandarmasih dan Intan Banjar bertandang ke PDAM Surya Sembada, Surabaya, kemarin (12/2).

Mereka diajak melihat dari dekat bagaimana kinerja PDAM Surya Sembada dalam melayani kebutuhan air bersih masyarakat Surabaya.

Ketua Komisi II Imam Suprastowo melihat, pelayanan PDAM Surya Sembada ini sudah bagus. Bahkan mampu memberikan menyetor ke Pendapatan Asli Derah (PAD) Surabaya. Nilainya pun besar. Berdasarkan pemaparan diketahui pembagian devidennya mencapai Rp132 miliar pada tahun 2019. Hingga targetnya dinaikkan menjadi Rp137 miliar pada tahun 2020.

“Kami harapkan bisa dicontoh oleh perusahaan-perusahaan daerah lainnya di Kalsel. Khususnya PDAM Bandarmasih dan PDAM Intan Banjar,” kata Imam.

Politikus PDI Perjuangan itu menambahkan, PDAM Surya Sembada mempunyai cakupan layanan PDAM cukup luas. Mulai dari ketersediaan air baku sampai pada pengelolaan air yang layak untuk diminum langsung.

Selama ini PDAM kerap diplesetkan sebagai Perusahaan Daerah Air "Mandi". Lantaran belum mampu mengolah air layak minum langsung.

"Harganya juga terendah se-Indonesia hanya Rp600 per meter kubik untuk masyarakat kecil. Harga rata-rata hanya Rp2.700 per meter kubik untuk menengah ke atas. Di Kalsel harga terendahnya sudah mencapai Rp2 ribu per meter kubiknya,” jelasnya.

Aggota Komisi II Muhammad Yani Helmi mengatakan banyak hal yang didapat dari kunjungan tersebut. Seperti pelayanan yang diberikan PDAM Surya Sembada.

"Terutama terkait penetapan tarif PDAM yang murah kepada masyarakat Surabaya," ujarnya.

Paman Yani panggilannya, sepakat dengan kebijakan kepala daerahnya (walikota) yang lebih mementingkan masyarakatnya. Tapi di sisi lain juga tetap memperhatikan operasional perusahaan agar berjalan baik dan memberikan hasil untuk PAD.

“Terlebih dulu harus bekerja lebih untuk meningkatkan kualitas air. Yang bukan hanya untuk mandi dan mencuci, tapi juga bisa langsung diminum,” pungkasnya. (gmp/fud/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X