Cegah Bullying Melalui Sekolah Ramah Anak

- Sabtu, 15 Februari 2020 | 11:13 WIB
M Aswan
M Aswan

BANJARBARU - Dalam sebulan ini ada dua kasus bullying di kalangan siswa yang mencuat di tanah air. Memang tidak terjadi di Kalsel, namun cukup membuat miris pihak sekolah dan orang tua.  Untuk mengantisipasi agar kejadian tersebut agar tidak terjadi di Banjarbaru, dinas pendidikan setempat menyiapkan langkah-langkah pencegahan. Diantaranya dengan menguatkan lagi program sekolah ramah anak yang telah jalankan selama ini.

"Menurut teori tabularasa, anak itu diibaratkan seperti kertas putih. Maka dia dicoret atau dibentuk oleh lingkungan. Menjadi baik atau berkelakuan buruk, banyak dipengaruhi oleh lingkungan tempat dia bertumbuh. Disamping juga dipengaruhi oleh faktor keturunan. Seperti karakter yang diwarisi dari orang tuanya," kata Kadisdik Kota Banjarbaru, DR M Aswan.

Media sosial pun, lanjutnya, dapat menjadi pedang bermata dua dalam mempengaruhi tingkah laku siswa. Bisa memberi manfaat namun dapat juga memberi mudharat. Diantaranya penggunaan aplikasi komunikasi seperti WhatsApp dan grup-grup yang ada di dalamnya. "Sering ada 'kakak pembina' yang suka nge-share konten-konten yang tidak mendidik, berkaitan dengan tindak asusila maupun kekerasan," ujarnya.

Sehingga peran orang tua sangat diperlukan dalam hal ini. Apalagi dalam kesehariannya, waktu anak justru lebih banyak berada di luar sekolah (di rumah). Sehingga perlindungan dan pengawasan dari orang tua harusnya lebih dominan.

"Untuk di sekolah, kami telah menciptakan sekolah ramah anak. Tanpa bullying, baik terhadap fisik maupun mental siswa," aku Aswan. Fasilitas-fasilitas dan aturan pendukungnya pun sengaja disiapkan, misalnya menghindari bangunan sekolah yang curam dan membahayakan, menyingkirkan tanaman-tanaman berduri, toilet syariah yang memisahkan antara toilet pria dengan wanita, dan lainnya.

"Kepala sekolah dan para pengajar juga saya minta untuk terus melakukan pengawasan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya bullying kepada anak didik mereka. Apabila terjadi juga, maka kepala sekolahnya akan kita lakukan pembinaan," tegas Aswan.

Sementara itu, Kepsek SMP 3 Cempaka Fitriansyah bersyukur selama ini sekolahnya baik-baik saja. Menurutnya semua itu berkat dukungan semua pihak baik para guru maupun orang tua siswa. "Kunjungan aparat penegak hukum ke sekolah juga sangat membantu. Para siswa diberi sosialisasi mengenai bahayanya bullying," ujarnya.

Di sekolahnya juga diberlakukan piket guru, terutama di jam istirahat. Mengingat, katanya, waktu-waktu ini lah rawan terjadinya tindak bullying. (ram/al/ram)

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB

Januari hingga Maret, 7 Kebakaran di Balangan

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:35 WIB

Warga HSU Dilarang Bagarakan Sahur Pakai Musik

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:15 WIB
X