Gelar Pameran Pusaka Rasul di Haul Guru Sekumpul

- Sabtu, 15 Februari 2020 | 11:29 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

MARTAPURA – Sebanyak 30 item barang pusaka peninggalan Islam di pamerkan pada 25 Februari-15 Maret 2020 di ruang serba guna Desa Indrasari Martapura. Seluruh artefak yang dibawa ke Martapura bagian dari peninggalan baginda Rasulullah, keluarga, dan para sahabat Nabi.

Masyarakat serta jemaah yang akan menghadiri haul pada 29 – 1 Maret 2020 bisa melihat langsung sejumlah pusaka bernilai tinggi. Keaslian barang tersebut dijamin karena melalui penelitian dan jaminan dari Galeri Warisan MAR Malaysia. Barang berharga tersebut ke Martapura dalam rangka jelajah nusantara.

Pusaka yang bisa disaksikan adalah peninggalan dari Ottoman seperti kunci makam Rasulullah, baju perang, Kiswah Pintu Kabah, kiswah pintu taubah, kiswah dalam kabah berwarna hijau dan merah. Kemudian batu sijil, batu dinding kabah, kunci kabah, batu masjid masjid quba. Sendal, darah bekam, dan bekas tapak kaki Rasulullah.

Sedangkan peninggalan Rasulullah dan keluarga adalah penutup makam Rasulullah era tahun 1983, rambut, dan tongkat  Rasulullah. Ditambah permadani raudah, tempat air bahan kulit milik Ali bin Abi Thalib, celak mata dan wadah air susu milik Sayyidatina Fatimah, Hasan dan Husein. Tanah Makam Rasulullah, jenggot dan serban Rasulullah. Tambahan lain adalah pedang Khalid Al Walid, Batu meteroid hitam dan putih dan beras bertuliskan ayat dalam surah Al Ikhlas.

Menurut Sekda Banjar HM Hilman, benda pusaka milik baginda rasul tersebut bagian dari alternatif memberikan tontonan kepada jemaah dan warga Kabupaten Banjar dan daerah tetangga. Seluruh mobilisasi barang berharga tersebut langsung dibawa oleh Warisan MAR Malaysia. Sedangkan Pemerintah Daerah Kabupaten Banjar ikut memfasilitasi seperti menentukan tempat pameran, keamanan, dan administrasi kegiatan.

Ditambahkannya, pameran benda pusaka peninggalan Nabi Muhammad SAW bertujuan memperlihatkan secara nyata dan dekat kepada masyarakat bagaimana wujud dari benda-benda pusaka itu. "Bapak Bupati Banjar sangat mendukung. Terwujudlah kegiatan pameran ini karena ada usulan langsung beliau,” ujar Hilman.

Sedangkan Prof Abdul Manan Embong, dari Galeri Warisan MAR Malaysia menjamin seluruh artefak orisinal. Ada tiket masuk yang harus dibayar oleh warga, dana itu digunakan untuk mobilisasi artefak, perawatan, dan biaya asuransi yang sangat mahal. Pameran artefak seperti di Martapura telah digelar beberapa kali di seluruh nusantara. Kebetulan hari ini berbarengan dengan kegiatan Haul ulama besar yang dihadiri jutaan umat Islam. (mam/by/bin)

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X