Geger Keracunan Massal di Aluh-Aluh, Delapan Kali Bolak-balik Evakuasi Pakai Speedboat

- Sabtu, 15 Februari 2020 | 11:30 WIB
PENUH PASIEN: Suasana Puskesmas Aluh-Aluh saat dipenuhi para korban keracunan massal dari Desa Terapu, Kecamatan Aluh-Aluh, Kamis (13/2).
PENUH PASIEN: Suasana Puskesmas Aluh-Aluh saat dipenuhi para korban keracunan massal dari Desa Terapu, Kecamatan Aluh-Aluh, Kamis (13/2).

MARTAPURA – Desa Terapu, Kecamatan Aluh-Aluh, Kabupaten Banjar, Kamis (13/2) malam dibuat geger. Puluhan warganya harus dilarikan ke Puskesmas Aluh-Aluh, lantaran keracunan massal usai menyantap makanan yang disediakan di acara haul di rumah salah satu warga.

Banyaknya warga yang harus ditangani membuat pihak Puskesmas pontang-panting. Terbatasnya ruangan juga memaksa tim medis menempatkan para korban di selasar Puskesmas.

"Di selasar hingga di aula Kantor Kecamatan Aluh-Aluh penuh dengan korban. Mereka semua mengeluh mual, pusing dan muntah-muntah," kata Kepala Puskesmas Aluh-Aluh drg Surati Widiyanti, Jumat (14/2) kemarin.

Dia mengungkapkan, total ada 55 korban yang harus mereka tangani di Puskesmas. Semuanya merupakan warga RT 03, Desa Terapu. "Selain di Puskesmas kami juga menangani 27 warga yang masih berada di desa, ketika melakukan penyisiran ke sana," ungkapnya.

Diceritakannya, korban mulai berdatangan sejak pukul 18.00 Wita. Awalnya cuma dua orang, setelah itu setiap menit terus bertambah. "Sampai jam 9 malam masih ada korban yang dievakuasi ke Puskesmas. Kami tidak menyangka korban sebanyak itu," ujarnya.

Beruntung ada banyak bantuan yang datang dari berbagai pihak. Mulai dari para relawan, pihak kepolisian, TNI dan Dinas Kesehatan Banjar. Sehingga para korban dapat cepat ditangani.

Bahkan, Surati dibuat bingung dengan banyaknya ambulans yang memenuhi jalan di depan Puskesmas Aluh-Aluh. "Ada 10 lebih ambulans datang. Dinkes juga membawa tambahan dokter. Padahal semua korban dapat ditangani di Puskesmas, sehingga tidak ada yang dirujuk ke rumah sakit," bebernya.

Selain itu, dia mengungkapkan bahwa tim medis Puskesmas Aluh-Aluh sebenarnya sudah cukup untuk menangani para korban. "Obat-obatan yang tersedia juga cukup. Tapi, info di luaran banyak menyebut kami kekurangan tim medis," ungkapnya.

Dijelaskannya, kondisi para korban tidak lah terlalu parah. Sebab, ketika dipasangi infus dan diberi vitamin, beberapa jam kemudian semuanya langsung pulih. "Bahkan ada yang mau langsung pulang malam itu juga. Tapi kami tahan, agar pulang pagi saja. Tadi pagi (kemarin) semuanya sudah pulang," jelasnya.

Lalu apa yang mengakibatkan para warga keracunan? Surati mengaku belum mengetahuinya, karena sampel makanan yang dimakan oleh seluruh korban di acara haul masih diperiksa di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Banjarbaru.

"Malam itu juga sampel makanan langsung diantar oleh pihak kepolisian ke BBTKLPP. Jadi kita tunggu saja hasilnya. Ada kandungan apa di dalam makanan itu sehingga dapat mengakibatkan warga keracunan," bebernya.

Lanjutnya, masakan yang dimakan warga sendiri berupa nasi dengan ayam masak habang, dipadu dengan bihun. "Dinkes sudah mendatangi orang yang memasak makanan itu, untuk menanyakan bagaimana proses memasaknya dan apa saja bahannya," paparnya.

Secara terpisah, Kapolsek Aluh-Aluh Ipda Simon Jumadi melalui Kanit Binmas Ipda Rahmat menyampaikan bahwa kasus keracunan massal saat ini sedang ditangani Polres Banjarbaru. "Sekarang masih menunggu hasil pengecekan sampel makanannya," ucapnya.


Halaman:

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Balaskan Dendam Kawan, Keroyok Orang Hingga Tewas

Kamis, 28 Maret 2024 | 18:10 WIB

Setelah Sempat Dikeroyok, Seorang Pemuda Tewas

Kamis, 28 Maret 2024 | 08:00 WIB

Tim Gabungan Kembali Sita Puluhan Botol Miras

Selasa, 26 Maret 2024 | 16:40 WIB
X