BANJARMASIN - Hasil razia hotel yang kerap digelar Satpol PP Banjarmasin memang menggelisahkan. Selalu ditemukan pasangan bukan suami istri, bahkan remaja di bawah umur.
Mendengar fakta itu, Wakil Ketua DPRD Banjarmasin Tugiatno merasa gusar. Menurutnya, harus ada upaya kongkret dari pemko agar tak ada lagi temuan serupa.
Karena itu, ia meminta Komisi I memanggil Dinas Pariwisata dan Satpol PP. Khusus membahas dan mencari jalan keluar mengatasi fenomena negatif tersebut.
"Saya meminta dalam waktu dekat instansi terkait dipanggil. Bersama-sama mengatasi persoalan ini," kata politikus PDI Perjuangan itu.
Dua hari lalu, Satpol PP kembali menggelar razia hotel dan losmen. Bertepatan pada momentum valentine. Hasilnya 28 pasangan tanpa ikatan perkawinan terjaring.
Beberapa di antaranya adalah mahasiswa. Lebih ironis lagi, bahkan ada yang masih berstatus pelajar.
Tiga hari sebelumnya, Satpol PP juga menggelar razia serupa. 18 orang tanpa kartu identitas diamankan. Plus lima pasangan bukan muhrim.
"Lagi-lagi temuan razia puluhan muda-mudi di bawah umur dan bukan pasangan suami istri," sebutnya. Ia mempertanyaan pola pengawasan yang dilakukan pemko.
Di sisi lain, Tugiatno meminta pemko tak pilih kasih. Tak cuma merazia hotel kelas melati, tapi juga yang berbintang.
Sebab, potensi pelanggaran juga besar di sana."Aturannya sudah ada. Pemko punya kewenangan besar. Tinggal ketegasan dan komitmennya saja lagi," ucapnya.
Intinya, pemko punya kendali. Ada regulasi yang bisa digunakan untuk mengatur manajemen hotel agar tak menerima tamu di bawah umur atau pasangan tak resmi.
"Untuk jangka pendek, kami mengapresiasi razia-razia yang digelar. Tapi untuk jangka panjang, pengawasan harus lebih maksimal. Cari cara agar tak ada lagi yang berani melanggar," pungkasnya. (nur/fud/ema)