Haji Denny: Jual Beli Suara Penyebab Kemunduran Bangsa

- Senin, 17 Februari 2020 | 01:39 WIB
DISKUSI: Prof Dr H Denny Indrayana (pegang mik) menjadi pembicara pada Diskusi Publik Duitokrasi Membunuh Demokrasi, di Gedung Islamic Center Kotabaru, Sabtu (15/2).
DISKUSI: Prof Dr H Denny Indrayana (pegang mik) menjadi pembicara pada Diskusi Publik Duitokrasi Membunuh Demokrasi, di Gedung Islamic Center Kotabaru, Sabtu (15/2).

KOTABARU - Puluhan mahasiswa dan beberapa tokoh masyarakat menghadiri Diskusi Publik Duitokrasi Membunuh Demokrasi, di Gedung Islamic Center, Sabtu (15/2). Diskusi yang digelar BEM Politeknik Kotabaru itu dihadiri pakar hukum tata negara Prof Dr H Denny Indrayana.

Tokoh nasional yang akrab disapa Haji Denny dalam paparannya menjelaskan, duitokrasi adalah sistem yang digerakkan oleh pemegang modal. Sekarang duitokrasi merasuk sendi kehidupan, termasuk sistem demokrasi.

"Duitokrasi dan korupsi harus dilawan. Duitokrasi jadi momok bagi demokrasi. Karena suara sudah dibeli. Rakyat tidak sejahtera," ujarnya.

Jual beli suara saat Pilkada kata Haji Denny merupakan salah satu penyebab kemunduran bangsa ini. "Lima tahun suara dibeli hanya dengan selembar kertas. Ayolah jangan jual murah. Ubah pola pikir," tekannya.

Dia pun berharap, generasi muda di Kotabaru terus menjadi agen perubahan di masyarakat. Kuliah bukan semata-mata kelas saja. Tapi kuliah harus dijadikan momen pemuda menempa hidupnya.

"Perbanyak organisasi. Kegiatan-kegiatan. Orang-orang sukses rata-rata saat jadi mahasiswa adalah aktivis," ucapnya memotivasi.

Bakal calon gubernur Kalsel ini juga berpesan, walau berada di ujung Banua, pemuda Kotabaru harus bangkit. Menggelar berbagai macam kegiatan positif. Seperti diskusi publik, atau kegiatan keorganisasian lainnya.

Sementara itu, Ketua BEM Politeknik Kotabaru M Asyari mengaku bangga Prof Denny mau meluangkan waktu diskusi dengan mahasiswa di Pulau Laut. "Dia adalah putra daerah Kotabaru yang cerdas. Kami bangga bisa diskusi dengan dia," ujarnya.

Menurut Asyari apa yang disampaikan Haji Denny terlihat faktanya di lapangan. Bahwa dalam Pemilu jual beli suara biasa dilakukan. Dan itu ternyata berdampak buruk dikemudian hari.

Namun dia menekankan, diskusi yang mereka gelar bersifat terbuka untuk umum. "Diskusi ini untuk umum," ucapnya. (*/zal/al/tas)

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X