BANJARMASIN - Matjahidin menjadi korban "keusilan" PDAM Bandarmasih. Lelaki 77 tahun itu mendapati sambungan leding di rumahnya terancam diputus karena menunggak tagihan rekening air.
Dua petugas PDAM mendatangi rumahnya di Jalan Pengambangan RT 04 Banjarmasin Timur. Tentu saja, Matjahidin membela diri. Dia kukuh menyatakan selalu tepat waktu dalam membayar tagihan PDAM. Dan petugas telah keliru dalam menjatuhkan tuduhan.
Di sinilah bagian kejutannya. Ketika suasana kian tegang dan panas, sontak muncul Direktur Utama PDAM Bandarmasih, Yudha Achmadi dan Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina.
Keduanya menyerahkan sepucuk surat. Isinya memberitahukan bahwa Majtahidin memenangkan hadiah umrah dari PDAM. Tentu saja, Matjahidin melonjak gembira.
"Saya selalu membayar tepat waktu, kenapa meteran air saya malah mau dicabut? Ternyata cuma skenario untuk memberikan kejutan. Terima kasih sekali," ujarnya.
Hadiah umrah untuk para pelanggan teladan itu memang rutin diberikan. Agar pelanggan PDAM terpacu membayar tepat waktu setiap bulannya.
Sementara itu, Ibnu berpesan kepada semua pelanggan agar disiplin dalam membayar tagihan rekening air. Demi menjaga keuangan PDAM dan menjaga roda produksi. "Paling lambat sebelum tanggal 5 pada setiap bulan sudah dibayarkan," ujarnya.
Yudha menambahkan, hadiah ini merupakan upaya memotivasi pelanggan PDAM. "Apalagi yang menyerahkan hadiahnya langsung bapak wali kota," ujarnya.
Selain Majtahidin, masih ada tiga pelanggan teladan lain yang menerima hadiah umrah. Yakni Ayu Rahayu warga Banjarmasin Selatan, Kasidi warga Banjarmasin Barat, dan Sri Wulandari warga Banjarmasin Utara. (lan/fud/ema)