Selebgram Jelajahi Tempat-tempat Wisata di Kalimantan; Kemana-mana Naik Roda Dua, Ditimpuk Batu Saat Melintasi Jalan Sunyi

- Selasa, 18 Februari 2020 | 12:23 WIB
TEDUH: Putri Pariwisata Favorit Palangkaraya Tahun 2017, Hana Pira Paska, menikmati keindahan alam di kawasan objek wisata Limbuhang Haliau. | Foto: M Rosyadi for Radar Banjarmasin
TEDUH: Putri Pariwisata Favorit Palangkaraya Tahun 2017, Hana Pira Paska, menikmati keindahan alam di kawasan objek wisata Limbuhang Haliau. | Foto: M Rosyadi for Radar Banjarmasin

Peraih gelar Putri Pariwisata Favorit Palangkaraya Tahun 2018, Hana Pira Paska Riski, punya pengalaman mengesankan ketika berkunjung ke Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST). Baginya, masyarakat HST itu ‘Bajenta Bajorah’.

-- Oleh: WAHYU RAMADHAN, Barabai --

Bajenta Bajorah, diambil dari Bahasa Dayak. Dalam terjemah bebas, kalimat itu bermakna gemar memberikan pertolongan kepada siapa saja. Dengan ramah tamah, tulus, serta kasih sayang.

Bukan tanpa alasan, gadis kelahiran 10 april 1998, itu menyatakan hal demikian. Hana, yang juga selebgram Kalimantan tengah (Kalteng), mengaku kagum terhadap sambutan yang diberikan masyarakat HST, di tiap kali kedatangannya.

“Ini kedua kalinya saya berkunjung. Dan seperti kunjungan pertama saya pada Januari lalu, masyarakat Kabupaten HST benar-benar membuat saya nyaman,” ucap Hana, kepada Radar Banjarmasin, pada Jumat (14/2) yang terik, di kawasan objek wisata Limbuhang Haliau. Kecamatan Batu Benawa.

Hana, datang tidak sendirian. Kemana-mana, dia selalu didampingi partner sekaligus manajernya, Sese. Keduanya, gemar mengunjungi berbagai daerah di Kalimantan. Menempuh perjalanan hingga mencapai ribuan kilometer, hanya dengan menggunakan kendaraan roda dua. Tujuannya: menikmati panorama alam, kemudian mengenalkannya kepada khalayak ramai.

“Kalimantan itu indah. Sayang kalau hanya kita yang mengunjungi. Orang lain khususnya dari luar daerah, juga harus datang,” jelasnya.

Menempuh perjalanan panjang, dengan mengendarai kendaraan roda dua tentu bukanlah perkara mudah. Meski begitu, bagi Hana dan Sese, itu bukanlah masalah. Melainkan, justru memberikan banyak pengalaman. Dari pengalaman menakutkan, lucu, hingga menyenangkan.

“Kami pernah ditimpuk dengan batu. Ketika melewati jalanan sunyi,” beber Hana.

Hana mengisahkan. Saat itu, hujan deras menyelimuti perjalanannya dari Kota Palangkaraya, menuju Kota Banjarmasin. Di sebuah jalan sunyi, tanpa ada rumah penduduk, dan hanya tampak pepohonan di kiri kanan jalan, tiba-tiba sebongkahan batu menghantam keras kendaraan roda dua yang dikendarainya.

“Kami berhenti di tengah hujan deras. Memeriksa apakah ada orang yang dengan sengaja menimpuk. Tapi hasilnya nihil. Tanpa pikir panjang, kami langsung tancap gas,” kenangnya.

Sementara pengalaman lucu, terjadi ketika perjalanan pertama kali keduanya menuju Kabupaten HST. Menempuh jarak lebih dari 319 kilometer, dan lagi-lagi dengan mengendarai kendaraan roda dua, keduanya mengaku sempat tersesat.

“Gara-garanya, mengkuti map di gawai. Alih-alih bisa sampai dengan cepat ke tujuan, kami sempat tersesat hingga tujuh jam perjalanan,” ungkap Hana. Dia terkekeh. Beberapa saat kemudian, seulas senyum manis tampak mengembang di wajahnya.

Rasa sesal dan letih, diakui Hana, hilang sesampainya ke Kabupaten HST. Berdua dengan Sese, mereka menikmati panorama alam yang masih asri di kawasan Pegunungan Meratus. Berkenalan dengan masyarakatnya, dan tak ketinggalan, mengunjungi sejumlah objek wisata. Mulai dari goa berair, hingga air terjun.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X