BANJARMASIN - Kepala sekolah dan Komite SDN Antasan Besar 7 menyambangi DPRD Banjarmasin, belum lama ini. Mereka ingin mengadu ke Komisi IV.
Bangunan sekolah rusak. Diduga terdampak pembangunan Hotel Pyramid Suite di Jalan Skip Lama, beberapa tahun lalu. Dari 18 ruang kelas, selusin di antaranya rusak. Lima bahkan tidak bisa digunakan lagi untuk belajar mengajar.
Komisi IV akhirnya merespons aduan tersebut. Dalam waktu dekat, mereka akan memanggil Manajemen Hotel Pyramid Suite untuk dipertemukan dengan pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Banjarmasin.
"Pekan depan akan kami pertemukan semua pihak. Setelah itu kami lanjutkan dengan melihat langsung kondisi sekolah. Untuk memastikan sejauh mana kerusakan dan apa penyebabnya," kata politikus Partai Golkar itu.
Menurut Matnor, pihak sekolah sudah menempuh langkah tepat. Mengadukan persoalan ini ke DPRD. Sehingga Komisi IV mengetahui dan bisa membantu mencarikan solusi.
Matnor tegas. Mereka tak bisa tinggal diam melihat kasus ini. "Sebagai sarana pendidikan, sekolah punya peran vital. Makanya kami akan jembatani, mencarikan jalan keluar yang terbaik," ucapnya.
Beberapa hari lalu, ia mengaku sudah bertemu dengan Manajemen Pyramid Suite. Dan direspons positif. Mereka berjanji akan membantu perbaikan kerusakan sekolah dan memenuhi panggilan Komisi IV pada pekan depan.
"Ada niat baik dari manajemen hotel. Tinggal nanti kita lihat sejauh mana kerusakan yang terjadi. Makanya semua harus dipertemukan," tuturnya.
Kepala Sekolah SDN Antasan Besar 7, Asmiati menceritakan, menyiasati ruang kelas yang rusak, satu ruang belajar digunakan untuk dua kelas. Siswa harus bergantian. "Kelas dua masuk setelah siswa kelas satu pulang," katanya.
Dia berharap, agar sekolah mereka bisa diperbaiki dan dapat kembali dipergunakan secara maksimal.
Sementara itu, Owner Pyramid Suite, Herris berjanji akan bertanggung jawab. Jika itu memang benar disebabkan oleh pembangunan hotel. "Terkait persoalan itu, akan kami tangani," ucapnya saat dihubungi via telepon. (nur/fud/ema)
