Bus Trans Banjarmasin: Biaya Operasional Hampir 1 Miliar

- Rabu, 19 Februari 2020 | 11:21 WIB
MASIH GRATIS: Tahap awal, Dishub mengoperasikan enam unit Bus Trans Banjarmasin (BTB). Tahun depan ditambah lagi enam unit bus. | Foto: Maulana/Radar Banjarmasin
MASIH GRATIS: Tahap awal, Dishub mengoperasikan enam unit Bus Trans Banjarmasin (BTB). Tahun depan ditambah lagi enam unit bus. | Foto: Maulana/Radar Banjarmasin

BANJARMASIN - Bus Trans Banjarmasin (BTB) sudah resmi diluncurkan. Angkutan massal dalam kota itu mulai beroperasi sejak Senin (17/2) tadi.

Setidaknya ada enam buah BTB pada tahal awal ini. Sementara baru melayani dua jalur. Koridor satu dari Jalan Ahmad Yani kilometer enam, Pramuka, Veteran, Gatot Subroto sampai Jalan Pangeran Antasari.

Lalu koridor dua. Melewati Jalan Pangeran Antasari, Pangeran Samudera, Lambung Mangkurat, Siring Nol Kilometer, Keramaian, Tarakan, S Parman, sampai Jalan Hasan Basry.

BTB beroperasi sejak pukul jam 6 pagi sampai jam 7 malam. “Haltenya terhubung dengan Bus Banjarbakula milik Pemprov Kalsel," kata Kepala Dinas Perhubungan Banjarmasin Ichwan Noor Chalik.

Bus ini bermerek Izuzu Elf NLR 55 BLX. Cukup mengangkut 18 penumpang sekaligus. 16 di belakang, dua di depan. Fasilitasnya lengkap, selain AC di atas tempat duduk masing-masing penumpang, juga memiliki speaker.

Harus diketahui, guna pengadaan satu unit bus ini, pemko harus mengeluarkan anggaran sekitar Rp500 juta. Semuanya bersumber dari APBD.

Pertanyaannya, berapa ongkos operasional BTB ini? Ichwan mengaku tak hafal rinciannya. Namun yang pasti ada gaji untuk sopir. Dipatok Rp1,6 juta per bulan.

Agar BTB ini bisa beroperasi, Dishub setidaknya merekrut 18 sopir. Jika dikalikan dengan gaji per orang, artinya pemko harus mengeluarkan Rp28,8 juta setiap bulan.

“Total biaya operasional detail, seperti bahan bakar, perbaikan dan perawatan, saya tidak mengetahui secara rinci,” katanya.

Saat ini bus beroperasi secara gratis. Karena belum ada payung hukum yang mengaturnya. Dishub tak mau melanggar aturan. “Menarik biaya tanpa acuan hukum itu tidak boleh. Jadi harus menunggu perdanya terbit,” jelasnya.

Ichwan sadar, bahwa pengadaan BTB ini butuh anggaran besar. Tapi harus dilakukan lantaran memenuhi kebutuhan warga kota. "Dishub harus menyediakan transportasi massal yang representatif," tuturnya.

Tahun ini, rencananya BTB akan ditambah. Sebanyak enam unit lagi. Anggarannya sudah dimasukkan dalam APBD 2020. Nominalnya masih sama seperti 2019 lalu, yakni sekitar Rp500 juta per unit.

Sementara itu, Kepala Seksi Angkutan Orang Dishub Banjarmasin, Fajar Putra Nugroho menerangkan, ongkos operasional BTB per tahun diperkirakan sekitar Rp800 juta. Angka tersebut untuk enam buah bus. Jika ada penambahan, artinya tinggal dikalikan dua.

“Ketika ditambah bus, artinya naik lagi. Karena di sini ada pembelian bahan bakar, perawatan bus dan upah sopir,” katanya. (nur/fud/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Investor Masuk, Orientasi PAM Bandarmasih Berubah?

Senin, 15 April 2024 | 17:00 WIB

Liburan di HST, Wisata Air Jadi Favorit Pengunjung

Senin, 15 April 2024 | 14:00 WIB

Libur Lebaran, 2 Kecelakaan Maut di Banjarmasin

Senin, 15 April 2024 | 12:10 WIB
X