BATULICIN - Sejak Januari 2020 lalu, DPC PKB Tanah Bumbu telah membuka pendaftaran Bakal Calon Bupati (Bacabup) dan Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup) Tanah Bumbu pada Pilkada 2020 mendatang. Meski pendaftaran sudah dibuka cukup lama, namun politisi yang datang untuk melamar ke partai ini, tidak banyak. Bahkan, pelamar yang berasal dari luar partai hanya 1 orang saja, yakni Hj Mila Karmila.
“Sampai saat ini, mereka yang mendaftar ke partai kami berasal dari politisi PKB Tanah Bumbu, sementara dari luar partai hanya Hj Mila Karmila,” ujar Ketua DPC PKB Tanbu H Hasanuddin di Kantor DPRD Tanbu, kemarin.
Untuk diketahui, Hj Mila Karmila maju pada Pilkada 2020 dari jalur perseorangan. Pengusaha developer ini maju berpasangan dangan Zainal Ariffin. Sosok Zainal Ariffin cukup familiar, khususnya di Kecamatan Angsana. Dia pernah menjabat sebagai Kepala Desa Sumber Baru Kecamatan Angsana. Rencananya, Jum’at (21/2), Hj Karmila dan pasangannya akan mendaftar di KPU Tanbu.
Pada Pemilu 2019 lalu, PKB Tanah Bumbu hanya mampu meraih 5 kursi di DPRD Tanbu. Jumlah kursi ini lebih sedikit dibandingkan Pemilu 2014 lalu yang mencapai 6 kursi. Meskipun memiliki 5 kursi, rupanya belum banyak politisi yang tertarik untuk mendaftar di partai ini. Meski begitu, H Hasanuddin tetap optimis akan ada politisi yang mendaftar.
“Kami masih membuka pendaftaran,” terangnya.
Pada Pilkada 2020 mendatang, PKB Tanah Bumbu wajib berkoalisi dengan partai lain apabila ingin mengusung bacabup.
“Kita lihatlah nanti siapa-siapa saja yang mendaftar. Kalau memang berpotensial untuk diusung maju menjadi bacabup, ya kenapa tidak,” katanya.
Dikatakannya, PKB akan tetap melihat aspirasi yang berkembang di masyarakat, apakah akan mengusung bacabup atau bacawabup.
“Jadi memang tidak harus mengusung bacabup. Karena bagi kami bacabup dan bacawabup sama saja. Jadi tergantung arah koalisi,” ucapnya.
Hingga kini, ujar H Hasanuddin, PKB Tanah Bumbu sudah melakukan komunikasi dengan partai lain dalam rangka penjajakan koalisi pada Pilkada 2020 mendatang. Hanya saja, komunikasi yang dilakukan tersebut belum mengarah kepada koalisi.
“Komunikasi dengan partai lain merupakan hal yang biasa dilakukan. Partai-partai lainpun pasti melakukan komunikasi. Hanya saja untuk koalisi memang belum ada. Cuma hampir mengarah kesana (arah koalisi),” pungkas H Hasanuddin. (kry/ema)
