BANJARMASIN – Pelatih renang National Paralimpic Committee (NPC) Kalsel Djuhriannor menuturkan para perenang difabel Kalsel perlu digenjot latihannya. Hal ini bertujuan agar para paralimpian renang Kalsel tersebut bisa memberikan hasil yang maksimal di Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI 2020 Papua. Latihan tidak hanya pagi dan sore hari, pelatih yang akrab disapa Ateng ini juga menggeber mereka di malam hari di Kolam Renang Gelanggang Remaja, Banjarmasin.
“Fasilitas lampu penerangan di kolam renang sangat minim. Sementara, ada beberapa sesi dalam seminggu kami jadwalkan latihan renang di malam hari. Idealnya, perlu penerangan yang memadai untuk latihan renang di malam hari tersebut,” ujar Ateng.
Oleh karena itu, Ateng berharap NPC Kalsel bisa memenuhi sarana dan prasarana latihan, terutama alat penerangan. “Kami perlu lampu sorot yang bisa digeser-geser. Sehingga, untuk memaksimalkan latihan renang di malam hari. Setidaknya, kami perlu enam unit lampu sorot,” sebut Ateng.
Tak hanya itu, fasilitas latihan lainnya yang juga diperlukan adalah karet roll air dan katrol darat. “Dua alat ini berfungsi untuk diikatkan ke badan para perenang difabel, sehingga ketika mereka berenang keluar jalur, bisa dengan mudah ditarik ke jalur yang seharusnya. Untuk dua alat ini memang tersedia, tapi sudah sangat uzur, kami gunakan sejak dua kali Peparnas atau berusia hampir sembilan tahun. Alat tersebut memang sudah selayaknya digantikan,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) NPC Kalsel, H Sarmidi menuturkan akan mencatat keperluan perlengkapan latihan paralimpian renang Kalsel tersebut. “Nanti akan kami rekap dulu semuanya, baru kami sampaikan ke NPC Kalsel. Pengadaan sarana dan prasarana latihan itu ditentukan oleh NPC Kalsel,” tandasnya.(oza/ema)